Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2018, 11:56 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para periset dari Florida State University telah mengidentifikasi beberapa penyebab perselingkuhan. Riset tersebut dilakukan dengan meneliti perilaku pengantin baru pada 233 pasangan.

Penelitian yang dilakukan selama 3 tahun tersebut memberikan hasil yang sungguh mengejutkan. Periset menemukan bahwa mereka yang merasa puas dalam kehidupan seksualnya justru adalah orang yang cenderung melakukan perselingkuhan.

Para periset berhipotesis bahwa hal ini bisa terjadi karena mereka yang berselingkuh merasa lebih positif tentang seks secara umum.

Periset juga menemukan bahwa usia, daya tarik, dan riwayat seksual masing-masing orang memiliki peran penting dalam perselingkuhan.

Selain orang-orang yang puas secara seksual dalam hubungan rumah tangga mereka, mereka yang berusia lebih muda dan wanita yang kurang memiliki daya tarik terbukti lebih tidak setia.

Sedangkan para pria lebih cenderung berselingkuh saat pasangan mereka kurang menarik.

Para periset juga menemukan bahwa pria yang sering gonta-ganti pasangan sebelum menikah berpotensi tidak setia. Namun hal ini tidak ditemukan pada wanita.

Kabar baiknya, penelitian ini menemukan dua cara yang dapat meminimalkan kemungkinan perselingkuhan.

Cara tersebut, yaitu 'pelepasan perhatian' dan 'pengurangan penilaian' dari orang-orang yang membuat kita tertarik untuk berselingkuh.

Pelepasan perhatian yang dimaksud para peneliti adalah mengurangi pikiran terhadap orang yang membuat kita tergoda. Sementara itu, pengurangan penilaian adalah menghindari pemikiran tentang daya tarik 'calon selingkuhan' tersebut.

Kedua hal tersebutlah yang diyakini para periset mampu mengurangi kemungkinan terjadinya perselingkuhan.

Baca :Punya Pasangan Bikin Pria Terlihat Lebih Cerdas dan Menarik

Jim McNulty, periset dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa teknik ini bersifat bawaan.

"Orang tidak perlu menyadari apa yang sedang mereka lakukan atau mengapa mereka melakukannya," ucapnya.

Menurut Jim McNulty, Proses ini sebagian besar terbentuk secara spontan dan tanpa usaha. Dan, bisa jadi hal ini juga dipengaruhi oleh biologi dan pengalaman masa kecil.

Namun, terlepas dari sifat bawaan mereka, McNulty berharap bahwa temuan tersebut dapat menyebabkan praktisi kesehatan mental menemukan beberapa saran praktis untuk membantu orang tetap berkomitmen terhadap pasangan mereka.

Dia mengatakan bahwa penelitian yang terus berkembang menunjukkan bahwa orang mungkin dapat meningkatkan kemampuan psikologis mereka untuk menggunakan dua hal tersebut saat tergoda untuk berselingkuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com