Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/02/2018, 11:33 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Otak kita mengendalikan setiap sistem dalam tubuh. Tanpa otak yang sehat, jantung tak akan bisa memompa darah, kaki tak akan bisa berlari dan kita tak akan berfungsi secara normal.

Salah satu kunci otak berfungsi secara baik dalam tubuh adalah asam lemak omega-3 dan itu mulai berlaku sejak pertama kali kita dilahirkan.

Profesor nutrisi manusi dari University of Texas di Austin mengungkapkan, lemak omega-3 merupakan bahan struktural sel saraf. 

Sayangnya omega-3 adalah lemak esensial, yang berarti tubuh tidak dapat membuatnya sendiri, sehingga perlu diperoleh melalui makanan atau suplemen. Seperti kalsium pada tulang, nah asam lemak omega-3 ini terdapat di otak.

Perlu diketahui, ada tiga asam lemak omega-3 yang utama, yang merupakan lemak tak jenuh ganda (PUFA), DHA (asam Docosahexaenoic), EPA (asam Eicosapentaenoic), dan ALA (asam alfa-linolenat). Lebih dari 30 persen otak terdiri dari ketiga jenis lemak tak jenuh ganda ini.

Penelitian menunjukkan bahwa DHA dan EPA memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap kesehatan. Terutama DHA yang berperan dalam mengembangkan struktur otak.

Sementara itu, EPA mendukung kesehatan jantung dengan mengurangi terjadinya peradangan, menjaga kadar trigliserida (sejenis lemak dalam darah), dan menjaga aliran darah yang sehat di arteri.

Di sisi lain, baik DHA maupun EPA sangat penting dalam mengatur fungsi otak. Penelitian juga menemukan hubungan antara omega 3 dan Alzheimer, depresi, kinerja kognitif, dan ADHD.

(Baca juga: Bahaya Pemanis dari Sirup Jagung Terhadap Daya Ingat)

Penelitian yang dipublikasikan di Journal of Sports Science and Medicine menunjukkan bahwa lemak omega-3 dapat mengurangi nyeri otot setelah olahraga dan meningkatkan mobilitas.

Jadi apa yang terjadi jika kita kekurangan omega-3? 

"Kekurangan asam lemak esensial omega-3 dapat berdampak negatif terhadap struktur dan fungsi sel otak yang disebut neuron," jelas Joe Maroon, profesor klinis neurologi di University of Pittsburgh.

Dia melanjutkan, pemberian asam lemak esensial omega-3 dapat memperbaiki aliran darah dan pembentukan sel otak baru.

Beruntung, ada cara mudah untuk mendapatkan lebih banyak omega-3 dalam makanan. 

Pedoman yang disarankan yakni mengasup berbagai jenis ikan dan kerang setidaknya dua kali seminggu, atau rata-rata 250 sampai 500 miligram EPA dan DHA per hari. Sumber terbaik DHA dan EPA adalah makanan laut, khususnya ikan berlemak seperti ikan bilis, herring, mackerel, tuna, dan salmon. 

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
Faktanya, sebuah studi PLoS Medicine menunjukkan bahwa mengonsumsi lebih banyak makanan laut dapat mencegah rata-rata 84.000 kematian yang dapat dicegah setiap tahunnya.

Meskipun ada sumber omega-3 untuk vegetarian yang berasal dari biji kenari, rami dan chia, penelitian menunjukkan bahwa tubuh tidak mengubah ALA secara efisien menjadi EPA atau DHA. 

Dalam kasus ini, vegetarian dapat  mempertimbangkan untuk menggunakan suplemen EPA dan DHA alga untuk mendapatkan omega-3 yang biasanya ditemukan dalam makanan laut.

Jika makanan kita tak cukup mengandung sumber omega-3, tak ada salahnya menambahkan suplemen minyak ikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com