Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/02/2018, 09:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Time

KOMPAS.com - Sebuah temuan yang dipublikasikan dalam The Lancet Public Health ini benar-benar mengejutkan para periset.

Disebutkan, berdasarkan penelitian terhadap satu juta pecandu alkohol, terungkap fakta bahwa minuman tersebut berkontribusi paling besar terhadap masalah dimensia. 

"Awalnya, kamu menghipotesis-kan alkohol akan memainkan peran tertentu, tapi saya rasa, tidak ada yang menduga sebelumnya bahwa ternyata efeknya begitu besar," kata Dr. Jürgen Rehm, selaku pemimpin riset.

Jürgen Rehm mengatakan, sebelumnya memang telah ada beberapa penelitian yang mengamati risiko kesehatan yang berpotensi dialami oleh para pecandu berat alkohol.

Beberapa penelitian telah menyarankan, meminum 1-2 gelas minuman beralkohol setiap hari, mungkin memiliki efek perlindungan terhadap kesehatan kognitif.

Baca juga : Efek Kurang Tidur Pada Otak, Sama Seperti Minum Alkohol

Namun, penelitian lain telah menghubungkan bahwa minum alkohol, bahkan pada tingkat sedang, memiliki efek yang merugikan pada struktur otak.

Tinjauan terbaru dari the Lancet Commission on Dementia Prevention, mengungkap, mengurangi konsumsi alkohol tidak termasuk salah satu dari sembilan perubahan gaya hidup yang dapat mengurangi risiko kepikunan.

Atas kesimpulan itulah Rehm dkk melakukan penyelidikan lebih dalam.

Mereka menganalisis catatan rumah sakit lebih dari satu juta orang dewasa di Perancis yang didiagnosis menderita demensia antara tahun 2008-2013.

Para peneliti mencari faktor risiko demensia, seperti merokok, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, pendidikan rendah, dan gangguan pendengaran.

Baca juga: 4 Tips Sehat Minum Kopi untuk Penderita Diabetes

Namun, periset juga mencari bukti adanya gangguan penggunaan alkohol yang diidentifikasi sebagai kondisi mental, perilaku atau kesehatan fisik terkait alkohol -seperti penyakit hati atau cedera kepala, yang tercantum pada catatan rumah sakit terhadap si pasien.

Anehnya, dari pemeriksaan itu ditemukan data, kecanduan alkohol adalah penyebab terbesar munculnya demensia dari semua faktor yang dianalisis, baik untuk pria maupun wanita.

Hubungan antara penggunaan alkohol dan demensia tetap signifikan di semua kelompok usia dalam penelitian ini, dan di semua jenis demensia, termasuk penyakit Alzheimer.

Orang yang kecanduan alkohol berisiko tinggi mengalami demensia dini. Dari 57.000 orang yang didiagnosis menderita demensia sebelum usia 65 tahun, hampir 60 persen didiagnosis menderita kerusakan otak terkait alkohol.

Baca: Waspadai, Gejala Awal Pikun yang Sering Diabaikan

Halaman:
Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com