Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai "Skin Care" Bertahun-Tahun dan Mulai Tak Terasa Efeknya, Kenapa?

Kompas.com - 07/03/2018, 20:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merupakan hal yang lazim bagi kaum perempuan menggunakan produk perawatan kulit untuk menunjang penampilan.

Tak sedikit pula yang loyal dan memakai produk yang sama hingga bertahun-tahun.

Tapi pernahkah kita merasakan produk perawatan kulit tersebut lama kelamaan tak memberikan efek seefektif saat memakainya pertama kali?

Masalah itu kemudian diteliti lebih lanjut oleh para peneliti Shiseido.

"Kami melihat bahwa setelah orang menggunakan skin care yang membantu masalah dia, kemudian seperti ada satu gap."

"Apa sih yang bikin orang setelah pakai skin care suatu saat merasakan skin care-nya tidak memberikan hasil sama," papar Training Manager Shiseido Indonesia, Anastasia Cindy.

Cindy mengungkapkan ini seusai peluncuran rangkaian Shiseido Essential Energy di Wyl's Kitchen, Jakarta Selatan, Rabu (7/3/2018).

Pihak Shiseido mengaku melakukan penelitian itu selama 30 tahun.

Hasilnya, produk perawatan kulit kerap tak efektif karena rangsangan sensorik yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

Baca juga: Beda Produk Pelembab dan Hidrasi Kulit

Pada usia 30 tahun umumnya seseorang akan mulai merasakan tanda penuaan dan sadar bahwa dirinya membutuhkan jenis perawatan kulit lain.

Namun sebenarnya, masalah itu tak hanya dirasakan pada mereka yang menginjak usia 30 tahun, tapi juga 40, 50 tahun, bahkan 20 tahun.

"Kan orang pakai skin care ada yang pakai di usia 20 sampai 40an produk itu terus. Suatu saat dia akan merasa, enak sih tapi manfaatnya tidak terasa seperti dulu lagi," ujarnya.

Cindy menambahkan perlunya perangsangan seluruh panca indera untuk membuat seseorang merasa skin care yang digunakannya benar memberikan efek manfaat.

Masalah inilah yang menjadi alasan Shiseido meluncurkan rangkaian essential energy untuk kembali menghidupkan sensor kulit tersebut.

Ia menyebutkan, salah satu kandungan pada rangkaian essential energy, yakni jeruk jepang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com