Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DR. dr. Tan Shot Yen, M.hum
Dokter

Dokter, ahli nutrisi, magister filsafat, dan penulis buku.

Countercyclical-nya Kesehatan Itu Upaya Promotif dan Preventif

Kompas.com - 09/03/2018, 08:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Sementara itu, negri ini tak kurang jumlahnya orang-orang pandai. Sayangnya, yang pandai-pandai ini berakhir tragis – entah akibat harus berjuang memenuhi kebutuhan hidup hingga akhirnya terjerat komersialisasi, atau kepandaiannya jadi tenggelam karena idealisme yang dianggap melawan arus.

Kedua kutub ekstrim ini membuat para cendekia tidak lagi bersuara secara baik dan benar. Baik dalam pengertian sesuai kaidah etik dan norma, benar dalam pandangan ilmu yang bebas kepentingan.

Akibatnya, di tengah kegaduhan politik dan ekonomi, publik semakin bingung dan galau, semakin tidak jelas pendapat siapa yang bisa dijadikan pegangan.

Jika situasi sudah makin panas dan chaotic, maka muncul sekelompok orang-orang oportunistik yang akan meramaikan situasi.

[Baca juga : Pendapat Ahli Berdasarkan Besarnya Pendapatan]

Di saat ekonomi sedang lesu dan perputaran uang melambat, ada yang menawarkan arisan dengan benefit selangit.

Di saat tubuh berantakan penyakit mendera, ada yang menyodorkan ramuan sapu jagad. Prinsipnya, instan sembuh kontan, peluang lekas beruang.

Tipikal generasi saat ini, yang istilah saya: senang memasak dengan api besar. Cepat gosong di luar, dalamnya tetap mentah.

Mengerikan sekali kerapuhan hidup seperti itu. Padahal alam ini, jagad raya, bumi dan semua isinya tidak dibangun dengan paradigma begitu oleh yang Empunya jagad. Kebablasan cara pandang post modern yang dibangun atas idea virtual telah melibas realitas.

Budaya, sebutlah budaya menabung dan menjaga kesehatan – tidak bisa lagi dijadikan cermin ‘realitas’.

Realitas di masa sekarang telah digambarkan oleh iklan, manipulasi photoshop, video game dan pencitraan digital.

Tampilan iklan tidak lagi soal kualitas nyata tentang produk, melainkan justru kepalsuan tentang produk itu.

Entah kapan kedalaman berpikir dan menilai kebaikan serta kebenaran untuk menata hidup bisa dimiliki bangsa kita dan generasi yang akan menggantikan kita suatu hari nanti.

Yang pasti, jika countercyclical itu dalam pelbagai versinya tidak dijalankan, bangsa besar seperti apa pun suatu hari hanyalah tinggal nama dalam sejarah.

[Baca juga : Ketika Hasil Panen Sekadar Komoditi, Bukan untuk Konsumsi Demi Gizi]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com