Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beginilah Peran Besar Medsos untuk Gaet "Online Shopper"

Kompas.com - 10/03/2018, 19:03 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjamurnya aktivitas jual-beli online kadang justru membuat pembeli bingung dan ragu dalam memilih.

Di sinilah seorang penjual atau sebuah toko online harus pandai memenangkan hati para calon pembeli.

Pemerhati e-commerce, Kun Arief Cahyantoro mengatakan, media sosial menjadi salah satu kunci.

Misalnya saat produk atau penjual sering beredar di media sosial, atau produknya digunakan para pesohor, dan diunggah ke media sosial.

"Kalau menang di medsos berarti menang di brand," kata Kun Arief dalam acara Shopee di JSC Hive, Kuningan, Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Baca juga: Hati-hati Kena Tipu Saat Belanja Online, Simak Dulu Tips Ini

Kun Arief menambahkan, berdasarkan data yang ada, jumlah transaksi e-commerce di Indonesia pada 2017 mencapai 5,6 miliar dollar AS.

Namun, saat ngobrol dengan salah satu owner platform e-commerce, angka tersebut ternyata lebih banyak disumbang oleh para pelaku bisnis e-commerce non-platform.

Dari total transaksi, jumlah transaksi pelaku bisnis itu mencapai sekitar 60 persen.

"Seperti Shopee, Lazada, itu platform. Yang non-platform seperti jualan pribadi di Facebook, Instagram, nah itu lebih besar," tuturnya.

Mengenai isu keamanan dalam berbelanja online di media sosial, Kun Arief mengatakan para penjual non-platform memiliki trik tersendiri.

Misalnya, dengan mengandalkan rekomendasi "teman ke teman" sehingga para calon pembeli mendapatkan rasa aman.

Sementara, dari sudut pandang bisnis, media sosial memang kerap dipandang sebagai titik awal memulai bisnis.

"Sekarang ini anak-anak muda cenderung mulai dengan Instagram dulu."

"Setelah Instagram bagus baru masuk ke marketplace karena biasanya untuk masuk marketplace ada aturannya," kata Vice President Business Development Lima Group, Agni Pratama beberapa waktu lalu.

Agni mencontohkan, seperti aturan pada salah satu platform e-commerce yang mewajibkan penjual untuk deposit sejumlah uang, dan adanya uang denda jika penjual kehabisan stok barang saat pembeli memesan.

Agni pun kerap menyarankan para pebisnis pemula untuk mulai dari media sosial.

"Jadi (di marketplace) harus sangat tertib memasukkan di data entry, kontrol harus kuat. Saya sih menyarankan media sosial dulu aja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com