Dibanding Generasi Sebelumnya, Milenial Lebih Banyak Tidur..

JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik cap kurang bisa diatur yang disandang, generasi milenial punya pendapat sendiri soal tidur. Dibanding generasi sebelumnya, mereka lebih menganggap tidur sebagai sesuatu yang penting.

Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan Harris Poll atas permintaan perusahaan teknologi, Phillips, terhadap 15.000 orang dewasa di 13 negara—Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Polandia, Prancis, India, China, Australia, Kolombia, Argentina, Meksiko, Brasil dan Jepang.

Dari survei tersebut terungkap, meskipun milenial (18-24 tahun) cenderung tidak memiliki jam tidur yang teratur dibandingkan generasi lainnya (38 persen vs 47 persen berusia 25 tahun ke atas), rata-rata mereka lebih banyak tidur setiap malam dibandingkan kelompok usia lainnya

Rata-rata waktu tidur milenial lebih lama, yakni sekitar 7,2 jam, dibandingkan kelompok usia 25 tahun ke atas sekitar 6,9 jam. 

Bahkan, dari riset tersebut terungkap jika generasi milenial merasa lebih bersalah saat tidak teratur menjaga kebiasan tidur— sekitar 35 persen, sedangkan kelompok usia 35 tahun ke atas hanya 26 persen yang menyesali bila kurang tidur. 

Karena itu, 86 persen milenial berusaha memperbaiki pola tidur. Angka ini masih di atas mereka yang berusia 25 tahun ke atas yang hanya 75 persen berusaha memperbaiki tidur.

Baca juga : Bagaimana Tidur 7 Sampai 8 Jam Sehari Memengaruhi Tubuh Kita?

Tapi jangan anggap remeh tidur lho!

Menurut Chief Medical Officer Phillips Sleep & Respitory Care David White, tidur adalah landasan gaya hidup sehat. 

“Seberapa baik dan berapa lama kita tidur setiap malam sebelumnya adalah variabel paling penting yang mempengaruhi perasaan kita pada hari berikutnya," kata White lewat rilis yang diterima Kompas Lifestyle, Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Dia melanjutkan, tidur yang kurang memadai dapat berdampak langsung pada kesehatan kita.

Karena itu, katanya, survei ini menunjukkan bahwa walaupun mengetahui bahwa tidur itu penting untuk kesehatan secara keseluruhan, banyak orang masih belum memprioritaskannya dibanding berolahraga atau mengkonsumsi makanan sehat.

“Semakin kita mengerti bagaimana dampak tidur pada segala hal yang kita lakukan, semakin baik kita menyesuaikan gaya hidup kita dan menemukan solusi yang membantu kita tidur dengan lebih baik,” katanya.