KOMPAS.com - Apakah kamu menyesal telah membuat tato dengan ukiran nama si mantan?
Atau pernah ditolak bekerja di sebuah perusahaan lantaran memiliki tato, dan kini kamu ingin menghapusnya?
Kamu bisa mencoba salah satu dari tiga cara menghilangkan tato permanen yang relatif lebih aman, seperti yang dikutip dari laman Alodokter.com berikut ini.
Baca juga: Kandidat Karyawan Potensial tapi Bertato, Haruskah Ditolak?
Namun, sebelum mendalami cara menghapus seni rajah kulit tersebut, kamu harus memahami ekspektasi soal hasil akhir dari teknik penghapusan tersebut.
Sebab, seringkali warna kulit tidak akan bisa kembali seperti sedia kala, meski terkadang ada pasien yang mendapatkan hasil yang cukup baik.
Tiga cara menghilangkan tato permanen secara medis dilakukan dengan menggunakan laser, operasi pengangkatan jaringan kulit, dan dermabrasi.
Langkah ini dilakukan dengan proses memecah warna tato menggunakan sinar intensitas tinggi.
Baca juga: Tato Terus Menempel dan Tak Bisa Hilang? Ini yang Terjadi pada Kulit
Ada banyak jenis laser yang digunakan untuk menghapus tato. Tiap jenis memiliki kegunaan yang berbeda-beda, seperti laser YAG dan Q-switched ruby yang hanya efektif untuk menghilangkan tato berwarna biru-hitam dan merah.
Teknik ini kemungkinan tidak bisa menghapus tato berwarna hijau.
Proses awal menghilangkan tato dengan laser adalah menjadikan kulit mati rasa dengan suntikan obat bius lokal.
Kemudian, alat laser ditempel pada tato untuk memanaskan dan menghancurkan tinta tato.
Setelah proses laser selesai, kamu mungkin akan melihat pembengkakan, melepuh, atau pendarahan pada kulit.
Demi menghindari infeksi, kondisi tersebut bisa diatasi dengan salep antibiotik.
Baca juga: Ketika Perempuan Seniman Tato Bangkit dan Mengubah Citra Buruk...
Kamu membutuhkan perawatan laser berulang kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Bisa 2-4 kali perawatan, atau bahkan 10 kali, tergantung warna dan ukuran tato.