Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda di Sekitar Kita yang Bisa Jadi Pemicu Kanker

Kompas.com - 26/03/2018, 11:06 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Perabotan rumah tangga yang ada di sekitar kita ternyata berpotensi menyimpan substansi penyebab penyakit kanker atau karsinogenik. Benda apa sajakah itu? Para pakar toksikologi melalui Reader's Digest menjelaskannya.

1. Sofa
Sofa empuk favoritmu ternyata bisa menyebabkan penyakit. Tak hanya menjauhimu dari aktivitas fisik, tapi benda seperti sofa, matras, dan furnitur sejenis lainnya kemungkinan dibuat dengan TDCIPP, bahan anti-api yang berpotensi menimbulkan kanker (karsinogen).

Pada sebuah studi di 2013 yang dilakukan Duke University ditemukan bahwa kandungan ini ada dalam darah setiap orang yang mereka cek. Ini juga merupakan satu dari 10 bahan kimia yang paling banyak ditemukan di peralatan rumah tangga.

The Natural Resources Defense Council menyarankan kita semua mengganti sofa yang dibeli sebelum tahun 2013 dan mengecek label rincian saat mau membeli furnitur baru. Pastikan kamu tidak membeli dan menyimpan barang-barang yang bisa menyebabkan kanker.

2. Tirai dan karpet
Candmium adalah kandungan karsinogenik yang terdapat pada rokok. Jika kamu merokok di dalam rumah, cadmium dan zat yang terkandung dari rokok lainnya bisa masuk ke dalam permukaan lembut seperti tirai atau karpet dan bersembunyi di permukaannya.

Bahkan, lama setelah bau rokoknya hilang, zat tersebut masih ada dan sulit dibersihkan dengan produk pembersih. Apa yang harus dilakukan? Berhenti merokok tentunya.

3. Taman dan kebun
Dioksin adalah karsinogen yang dihasilkan dari sisa-sisa zat kimia yang berada di tanah dan air. Zat ini juga terdapat pada debu di lemari, kotoran di lantai, dan residu pada sayuran. Pakar kesehatan Sophia Ryann Gushée mengatakan, risiko terkena penyakit kanker dari paparan dioksin bisa jadi lebih besar.

Untuk mencegahnya, gunakan sarung tangan saat bekerja di kebun dan selalu mencuci tangan sebelum masuk ke taman. Hindari membakar barang-barang rumah tangga di sekitar rumah.

4. Kulkas lama
Menurut cancer.org, Polychlorinated biphenyls (PCBs) bisa muncul dari peralatan rumah tangga lama, lampu fluorescent, dan benda-benda elektronik.

Belum lama tak diproduksi secara komersial di Amerika Serikat, PCBs masih diproduksi dan digunakan di negara-negara berkembang. Dari semua PCBs yang pernah diproduksi, 70 persennya masih ada di lingkungan.

Solusinya, singkirkan peralatan rumah tangga lama dan lampu fluorescent yang ada di rumahmu. Perhatikan peringatan soal ikan-ikan atau binatang pemakan ikan lainnya yang mungkin terkontaminasi PCBs.

IlustrasiThinkstock/Zolnierek Ilustrasi

5. Produk-produk pembersih
Formaldehyde dikenal sebagai karsinogen yang ditemukan pada makanan, kosmetik, jenis produk pembersih (seperti cairan pembersih, pelembut pakaian, dan pembersih karpet), cat, dan lainnya. Juga didapatkan dari menghirup gas untuk memasak dan perapian terbuka.

Pilihlah dengan baik produk pembersih yang akan dibeli. Jika enggan menggunakan cairan kimia, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membersihkan perabotan tanpa bahan kimia. Selain itu, pastikan ventilasi di ruang masak terbuka.

6. Lemari baju
Perchloroethylene atau zat yang sering dipakai untuk mencuci kering (dry cleaning) dapat bersifat karsinogenik dan tersimpan di tempat kita menaruh pakaian yang dicuci kering. Kandungan ini juga ditemukan pada spot remover, semir sepatu, dan pembersih kayu.

Solusinya, gunakan sarung tangan saat membersihkan sepatu dan benda-benda berbahan kayu. Jika bajumu ingin di-dry cleaning, carilah binatu yang tidak menggunakan bahan perchloroethylene.

7. Penutup jendela dan lantai vinil
Phthalates berpotensi menyebabkan kanker serta mengganggu sistem reproduksi dan pertumbuhan manusia. Zat ini bisa ditemukan di lantai vinil, tirai kamar mandi, kulit sintetis, penutup jendela, wallpaper, dan benda lainnya yang juga dibuat dari PVC vinil. Bahkan, dapat pula ditemukan pada kemasan plastik makanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com