Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jaket Denim Jokowi yang Bergambar Indonesia

Kompas.com - 08/04/2018, 20:26 WIB
Wisnubrata

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo bukan sosok yang asing terhadap produk dalam negeri, terutama buatan anak-anak muda. Dalam beberapa kesempatan Jokowi membeli dan memakai barang-barang kekinian seperti sneaker dan motor chopper.

Nah, belakangan Presiden juga terlihat memakai jaket denim dengan tulisan Indonesia dan gambar berbagai kebudayaan tanah air.

Dalam akun instagram @hardthirteen, jaket itu terlihat dipadukan dengan kemeja putih, celana hitam, sneakers Vans hitam seri Metallica, dan sarung tangan kulit, saat Jokowi mencoba motor chopper-nya.

Baca juga : Bagaimana Jokowi Tertarik Beli Setelah Jajal Motor Chopper

Jaket itu bukan denim biasa karena pasti tidak ada orang lain yang memiliki barang serupa. Pasalnya jaket itu merupakan pesanan khusus yang dibuat menggunakan hand painting alias lukisan langsung.

Adalah Hardthirteen alias Bernhard Suryaningrat atau dikenal sebagai Abenk, seniman di balik pembuatan jaket denim yang dipakai Presiden. Graffiti artist ini bersama tim-nya di nevertoolavish ini bercerita pada Kompas Lifestyle bagaimana Jokowi bisa mengenakan jaket buatan mereka.

Awalnya adalah kunjungan Presiden ke Event Jakarta Sneaker Day beberapa waktu lalu. Selain membeli sneaker lokal, Jokowi ternyata juga menyambangi booth @nevertoolavish, yang memamerkan jaket-jaket dan sneaker custom.

"Kebetulan Presiden kan support sama tenant lokal kaya kita. Jadi saat ngobrol kita memperlihatkan beberapa artwork yg penah kita buat," ujar Abenk, Minggu (8/4/2018).

"Kemudian beliau sangat tertarik dengan beberapa hasil gambar yang pernah kita buat di beberapa Denim Jacket. Terus beliau bilang dia mau," lanjut Abenk.

Tim nevertoolavish lalu memberi pilihan apakah Jokowi ingin jaket berbahan denim atau kulit. Ternyata pilihan Presiden adalah jaket denim.

"Dengan senang hati ya kita bilang bisa kok pak, terus kita tanya mau designnya apa pak?," cerita Abenk. Lalu muncullah tema Indonesia itu.

Sebenarnya tim nevertoolavish membuatkan dua desain untuk Presiden. Satu adalah potrait Jokowi dengan cat fluorescent seperti ciri khas karya-karya Abenk, dan satu lagi desain budaya Indonesia. Yang kedua inilah yang dipilih Jokowi.

Pada jaket yang dikerjakan selama seminggu itu, di bagian punggung berlatar merah putih ada tulisan INDONESIA dan gambar budaya-budaya tanah air yang dilukis dengan tangan. Ada lukisan penari Bali, topeng Bali, wayang, wajah orang Papua, budaya lompat batu, batik dan lain-lain.

"Pengerjaannya cukup sulit karena ada banyak detail," ujar Abenk.

Sementara bagian depan, di dada, ada gambar kepulauan Indonesia dalam warna merah putih juga.

Jaket itu sendiri diserahkan ke Presiden sekitar seminggu yang lalu. Menurut ajudan Presiden, Jokowi sangat senang dengan hasilnya, dan muncul dalam foto-foto dan video saat Presiden mencoba motor chopper yang dibelinya beberapa waktu lalu.

"Kita juga seneng banget. Siapa yang gak bangga coba, karya seni kita diapresiasi langsung sama Bapak Presiden," ujar Abenk.

Lalu berapa harga jaket itu? Menurut Abenk, sejak bertemu di Senayan City, Presiden sudah menanyakan harganya, dan setuju dengan harga Rp 4 juta.

Nah karena merupakan karya seni, tim @nevertoolavish juga menyertakan bagaimana jaket denim itu harus dirawat.

"Seperti denim lainnya, jaket itu bisa dicuci. Tapi jangan disetrika langsung di bagian gambar dan jangan dilipat-lipat karena itu hand painting," ujar Abenk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com