Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/04/2018, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber PsyPost

KOMPAS.com - Orang-orang berparas cantik dan ganteng cenderung meyakini bahwa hidup ini berjalan adil dan mereka mendapatkan yang sepantasnya.

Sebuah penelitian terhadap 395 mahasiswa yang dipublikasikan di jurnal Psychological Reports membuktikan hal tersebut.

Topik penelitian itu adalah menguji kaitan antara daya tarik fisik dan apa yang mereka percayai di dunia, yakni keyakinan tentang apa yang berhak mereka dapatkan.

Hasil penelitian itu menunjukkan, orang yang secara fisik menarik percaya dengan pernyataan: "Saya merasa orang-orang mendapatkan apa yang mereka berhak dapatkan", dan "saya merasa orang-orang yang tidak beruntung adalah akibat kesalahan mereka sendiri".

"Penelitian ini adalah tentang stereotipe daya tarik, di mana manusia cenderung mengaitkan sifat positif pada orang yang berparas menawan dan sifat negatif pada orang yang kurang menarik," kata R.Shane Westfall, mahasiswa doktoral di Universitas Nevada yang melakukan studi ini.

Ia menjelaskan, "Hipotesa Dunia Adil" cenderung lebih dipercaya oleh mereka yang berpenampilan menarik.

"Orang-orang cantik dan ganteng itu cenderung menerima perlakuan lebih baik sepanjang hidup mereka," katanya.

Hasil studi ini juga mengungkap bahwa apa yang kita percayai seringkali merupakan cerminan dari stimuli atau rangsangan yang kita alami, dan bukan cerminan posisi yang matang.

"Dalam kasus ini, konsep keadilan kita mencerminkan hak istimewa yang kita dapatkan," katanya.

Menurut Westfall, subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa di Amerika, sehingga hasilnya belum tentu akan sama di negara lain. Selain itu, para partisipan studi ini adalah orang yang berada di kelompok umur yang percaya bahwa penampilan sangat penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber PsyPost
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com