BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Yamaha

Fakta, Sering Ajak Pacar "Berkendara" Ternyata Bikin Bahagia!

Kompas.com - 10/04/2018, 08:55 WIB
Mikhael Gewati,
Dimas Wahyu

Tim Redaksi


KOMPAS.com
 — Beda pendapat dengan pasangan hingga berakhir cekcok adalah hal yang lumrah. Bukan cuma buat pasangan yang usia hubungannya baru hitungan bulan, mereka yang sudah bertahun-tahun bahkan menikah pun biasa mengalaminya.

Malah, justru akan terasa aneh jika satu sama lain tidak pernah terlibat cekcok. Ibarat masakan, pertengkaran dengan pasangan merupakan bumbu yang membuat hubungan jadi semakin berwarna sehingga lebih tahan banting dalam menghadapi masalah.

Lagi pula, cekcok di antara pria dan wanita sulit dihindari. Mengingat, dua makhluk ini tak hanya beda dari segi fisik, tetapi juga karakter, pemikiran, serta cara menyelesaikan masalahnya.

Daniel G Amen, neuroscientist yang menulis buku Unleash The Power Of The Female Brain mengatakan, wanita dilukiskan selalu bertindak berdasarkan intuisi, sedangkan pria bersandar pada logika berpikir dan memiliki ketidakmampuan patologis atau menolak suatu kecanduan.

Dia mengatakan hal itu setelah mempelajari hampir 80.000 hasil scan otak dan manganalisis berbagai makalah penelitian.

Menurut Amen, materi otak abu-abu pada pria lebih sedikit sehingga mereka cenderung hanya bisa fokus mengerjakan satu pekerjaan dan minim perhitungan dalam bertindak. Beda dengan wanita yang punya area lebih besar sehingga bisa multi-tasking atau mengerjakan banyak hal sekaligus dan punya banyak pertimbangan sebelum melakukan sesuatu.

Wanita juga lebih baik dalam membaca bahasa tubuh atau nada suara, dan cenderung mengambil keputusan secara insting atau firasat. Soal empati, wanita pun juaranya. Ini karena jumlah sel untuk mengontrol empati lebih banyak ditemukan pada otak mereka.

Makanya wanita lebih emosional terhadap hal-hal yang menyayat hati. Berbanding terbalik dengan pria yang cenderung lebih bisa menahan diri untuk tak menunjukkan emosi dan empati sehingga sering dicap sebagai makhluk dingin atau tak peduli terhadap peristiwa menyedihkan. Ini karena pria lebih fokus pada pemecahan masalah.

Membuat pasangan bahagia

Meski wanita dan pria berbeda bukan berarti keduanya tidak bisa bersatu sebagai sepasang kekasih. Diperlukan usaha dari kedua pihak untuk menjaga hubungan agar berlangsung dengan bahagia.

Konsultan hubungan Medelene Mason mengatakan, pertengkaran antar-pasangan bukanlah menunjukkan bahwa tidak ada lagi cinta. Mereka masih saling mencintai. Hanya, kadar kemesraannya sudah tak semenggebu-gebu seperti pada awal masa pacaran.

Maka dari itu, Mason meminta para pasangan untuk membangun dan merawat kembali hubungan mereka. Salah satu kuncinya adalah dengan mencoba keluar dari rutinitas keseharian.

"Di sinilah kemesraan dan kesenangan menjadi satu. Anda bisa mulai berkreasi satu sama lain untuk membangkitkan energi yang menyenangkan," kata dia seperti ditulis The Independent, Minggu (17/9/2017).

Ilustrasi pasangan berkendara sepeda motor Thinkstock Ilustrasi pasangan berkendara sepeda motor
Khusus untuk pria, cara membuat pujaan hati senang dan bahagia sebenarnya tak melulu harus dengan usaha spektakuler atau mewah. Hasil studi Kelton Global—perusahaan strategi konsultan—pada 2013 yang disadur Carmudi menunjukkan, ternyata wanita lebih bahagia dengan naik sepeda motor.

Responden riset sendiri berasal dari 1.013 wanita dewasa yang suka naik sepeda motor, serta 1.016 wanita dewasa dengan kriteria sebaliknya di dunia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 74 persen mengaku produktivitasnya meningkat setelah naik bahkan mengendarai sepeda motor.

Lebih lanjut, hasil penelitian itu mengungkap pula bahwa wanita yang terbiasa naik atau mengendarai sepeda motor lebih bahagia dengan indeks kebahagiaan 37 persen. Jumlahnya lebih baik dari wanita yang tidak naik atau mengendarai sepeda motor, yaitu 16 persen.

Menariknya, 33 persen wanita di dunia mengakui rasa stresnya berkurang setelah naik atau mengendarai sepeda motor. Kemudian, 35 persen memiliki rasa percaya diri lebih tinggi, sedangkan perempuan yang bukan pengendara motor sebesar 18 persen.

Bukan hanya itu, ternyata mengendarai sepeda motor bagus untuk meningkatkan hubungan dengan pasangan. Sebanyak 60 persen wanita yang suka naik sepeda motor mengaku puas terhadap kualitas komunikasi dengan pasangan.

Jumlahnya berbeda dengan wanita yang tidak suka naik atau mengendarai sepeda motor. Total hanya 38 persen dari mereka yang puas dengan kualitas komunikasi terhadap pasangan.

Fakta yang sama bisa saja terjadi di Indonesia mengingat jumlah kepemilikan sepeda motor oleh wanita di Indonesia terus meningkat. Data Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) menunjukkan, kepemilikan sepeda motor oleh kaum hawa pada 2010 sebesar 8 persen, lalu naik menjadi 15 persen di awal 2015.

Melihat kenyataan tersebut, maka sudah sebaiknya para pria mengajak pasangannya untuk sering-sering berkendara dengan sepeda motor. Namun sebelum melakukan itu, usahakan sepeda motor yang digunakan bertenaga dan punya suspensi bagus sehingga bisa dikendarai baik dalam jarak dekat maupun jauh dengan nyaman.

Yamaha NmaxYamaha Indonesia Motor Manufacturing Yamaha Nmax
Salah satu sepeda motor yang dapat memberikan hal itu adalah Yamaha Nmax. Skutik gambot berkubikasi mesin 150 cc ini dapat menghasilkan performa maksimal atau maximum performance dan irit bahan bakar karena sudah berteknologi Blue Core dan VVA atau Variable Valve Actuation.

Motor ini juga sudah dipasangi new rear sub-tank suspension berwarna emas dan ban tubeless tapak lebar yang membuat laju motor stabil di berbagai kondisi jalan.

Adapun untuk mendukung kenyamanan berkendara, skutik ini punya ruang kaki yang luas sehingga membuat dua posisi kaki pengendara lebih rileks selama perjalanan.

Nah, dengan begitu, Anda dan pasangan pun akan lebih menikmati perjalanan dengan sepeda motor. Pasangan jadi bahagia dan hubungan semakin romantis sehingga menjadi obat mujarab bagi pertengkaran.

Selamat mencoba!


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com