Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Penduduk Dunia Menghirup Udara Tercemar

Kompas.com - 19/04/2018, 07:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Riset tentang polusi udara global melaporkan lebih dari 95 persen penduduk dunia menghirup udara yang tercemar, dan daerah yang paling parah terkena dampaknya di Afrika dan Asia.

Daerah perkotaan, yang merupakan tempat tinggal terbesar bagi populasi dunia, telah terpapar udara yang sarat dengan polusi dari kendaraan bermotor dan pabrik. Di banyak daerah pedesaan, pembakaran bahan bakar padat seperti kayu, arang dan batu bara, juga merupakan ancaman.

Dilansir dari New York Post, riset yang dilakukan oleh Health Effects Institute ini menganalisis data satelit dan monitor kualitas udara untuk mengetahui berapa persen dunia yang terpapar polusi udara di atas tingkat yang dianggap aman oleh badan kesehatan dunia (WHO).

Menurut laporan tersebut, polusi udara - baik di luar atau dalam ruangan - berkontribusi terhadap sekitar 6 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2016.

Polusi ini juga menyebabkan peningkatan risiko stroke, serangan jantung, dan kanker paru-paru.

Daerah dengan konsentrasi polusi tertinggi di antaranya negara-negara di Afrika Utara dan Barat, serta Asia Selatan. Laporan itu menemukan bahwa China, yang telah mengambil beberapa langkah untuk memperbaiki polusi udara setelah adanya protes besar, secara perlahan berhasil memperbaiki kondisi ini.

"Ada alasan untuk optimis, meskipun jalannya masih panjang,” kata Bob O`Keefe, selaku wakil presiden Health Effects Institute.

“China tampaknya sekarang bergerak cukup agresif, misalnya, dalam mengurangi pemakaian batubara dan kontrol yang lebih kuat. India mulai mengurangi polusi udara dalam ruangan melalui penyediaan LPG [bahan bakar gas cair] sebagai bahan bakar memasak, dan melalui elektrifikasi,” tambahnya.

Laporan ini menambah daftar riset yang telah melaporkan efek negatif dari polusi udara pada kesehatan dan kesejahteraan manusia secara keseluruhan.

Baca :Seberapa Efektif Masker Melindungi dari Bahaya Polusi Udara?

Sebuah penelitian baru menemukan bahwa udara, air dan tanah yang terkontaminasi menyebabkan 6 juta kematian prematur di seluruh dunia pada tahun 2015.

Berdasarkan laporan CNN pada tahun 2016, PBB menyatakan sekitar 300 juta anak terancam mengalami kerusakan fisik dan gangguan perkembangan otak yang serius karena terpapar udara luar ruangan yang tercemar polusi berat setiap harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com