Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Iya Boleh", Kata Kunci untuk Didik Anak Jadi Pemberani

Kompas.com - 24/04/2018, 20:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anak cerdas, juga berani, tentu merupakan dambaan setiap orangtua.

Gabungan keduanya kelak bisa menumbuhkan kemandirian anak secara matang.

Sayangnya, tak semua anak tumbuh demikian. Ada faktor aturan ketat yang diterapkan orangtua yang justru membuat anak tak berani.

Tak sedikit orangtua terlalu protektif, hingga mengeluarkan larangan bagi si anak untuk beraktivitas.

"Terlalu sering mengatakan 'tidak boleh' justru menghambat ruang belajar anak," kata Brand Manager Dancow Advanced Excelnutri+, Alvin Wiradarma, Selasa (24/4/2018).

Baca juga: Berani Berkreasi Warna Bulu Mata?

Sebaliknya, 'iya boleh', merupakan kata yang baik, dan dapat diterapkan pada anak.

Dengan kata-kata itu, orangtua dilatih untuk percaya diri, serta memberikan anak keberanian.

Eksplorasi

Anak yang diberikan lampu hijau ketika ingin mengeksplorasi disebut lebih berpeluang untuk cepat berkembang.

Dokter Bernie Endyarnie Medise SpA(K), mencontohkan, ketika di usia satu tahun anak sudah bisa berjalan, orangtua tak perlu takut.

Biarkan anak mengeksplorasi, -tentu, dibarengi dengan pengawasan.

Begitu juga saat si kecil menginjak usia tiga tahun, yang memiliki dahaga eksplorasi lebih jauh.

Baca juga: Eksplorasi Teknologi dalam Koleksi Busana Muslim Zoya 2018

"Semakin dia banyak melakukan, maka akan dapat pengalaman dan otak akan berkembang," kata Bernie.

Tak sekadar "iya boleh"

Memang, membiarkan anak mengeksplorasi dapat berdampak baik. Tapi, tak semua aktivitas anak bisa dibebaskan.

"Pastikan dulu aktivitas yang dilakukan aman," kata psikolog Ratih Ibrahim.

Jika aktivitas yang dilakukan tak aman, orangtua bisa memberikan pengertian terkait risiko yang mungkin muncul.

Dalam hal ini, pastikanlah orangtua juga terlibat, selain berfungsi sebagai pengawasan, juga sebagai pemberi pelajaran. 

Baca juga: Jarak Ideal Kehamilan Anak Pertama dan Kedua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com