Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2018, 13:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Produk perawatan kulit berbahan natural dan organik, Skin Dewi, memperkenalkan enam produk skin care terbarunya.

Produk unggulan tersebut antara lain Hazelnut Cleansing Milk, Helichrysum Vitamin C Treatment, Raspberry Cleansing Milk, Temulawak Balancing Emulsion, Ginkgo Biloba Firming Cream, dan Calendula Soothing Gel.

Mengandung bahan-bahan alami, semua formulasi dibuat oleh pendiri Skin Dewi, Dewi Kauw, yang memiliki latar belakang teknik kimia dan memperdalam ilmunya tentang produk perawatan kulit organik di beberapa lembaga seperti Formula Botanica, School of Natural Skincare, dan juga Grasse Institute of Perfumery France.

Untuk produk pembersih muka (cleansing milk), menurut Dewi, produk dari Skin Dewi ini tidak mengandung sabun.

"Pada awalnya mungkin akan terasa aneh ya karena tidak ada busanya, tapi kotoran tetap terangkat tanpa menghapus semua sebum. Jadi kulit tetap bersih, tanpa membuatnya bertambah kering," kata Dewi dalam acara media workshop di Jakarta (25/4).

Dewi mengatakan, beberapa produk Skin Dewi pada awalnya memang dibuat khusus untuk kliennya yang punya masalah kulit. Karena cocok pada banyak orang, akhirnya diproduksi lebih banyak.

Misalnya produk Hazelnut Cleansing Milk yang dibuat khusus untuk kliennya yang wajahnya berjerawat dan berminyak di usia hampir 50 tahun.

"Jadi sebelumnya dia selalu cuci muka dengan sabun biasa karena tak tahan dengan kadar minyak di wajahnya. Tapi karena terlalu sering akhirnya produksi minyaknya bertambah banyak. Setelah ganti memakai pembersih muka racikan saya, ternyata kadar minyaknya berkurang dan dalam 6 bulan jerawatnya hilang. " ujarnya.

Karena bahan yang dipakai semuanya alami dan organik, menurut Dewi, hasilnya pada kulit memang tidak secepat produk biasa. Namun, perubahan pada kulit akan dirasakan.

Produk skin care organik, menurut Dewi, sudah selangkah lebih maju dibanding produk natural.

"Selain memakai bahan alami dari tanaman, tapi ketika ditumbuhkan tanaman itu juga bebas dari bahan-bahan kimia. Proses pengolahannya pun ada kriteria yang harus dipenuhi supaya dapat sertifikat organik," katanya.

Di beberapa negara, sertifikasi organik tidak mudah didapatkan karena harus melalui persyaratan yang ketat. Misalnya tanaman harus ditanam tanpa pupuk atau pestisida dan tidak mengandung bahan yang direkayasa genetik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com