Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2018, 11:11 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anemia atau kekurangan sel darah merah merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi di masyarakat.

Hanya saja, banyak yang tidak sadar dirinya terkena penyakit ini karena gejalanya yang mirip gejala sakit umum.

Ibu merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terkena anemia.

"Ibu hamil berisiko mengalami anemia karena harus share zat besi dengan bayinya," kata Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI), Prof. Dr. Endang L. Achadi, Kamis (26/4/2018).

Padahal, ibu yang anemia bisa 'mewariskan' penyakit tersebut pada anak. Dampaknya, produktivitas dan kecerdasan anak bisa berkurang dikarenakan organ-orang tubuh yang akan berfungsi kurang optimal karena kurangnya aliran oksigen.

Baca juga : Ibu Hamil Idap Anemia Berisiko Kurangi IQ Bayinya

Para ibu pun dianjurkan untuk mengkonsumsi tablet tambah darah untuk menjaga produksi sel darah merah.

Namun, apakah tablet tambah darah berbahaya jika dikonsumsi oleh ibu hamil dalam jangka panjang?

Dr. Endang menjelaskan, secara umum ibu hamil harus berhati-hati saat mengkonsumsi obat. Terutama pada trimester pertama kehamilan dimana cikal bakal bayi mulai terbentuk.

Namun, ia menegaskan cacat atau tidaknya bayi bukan dipengaruhi tablet tambah darah. Kekurangan asam folat lah yang justru bisa membuat pembentukan janin tak sempurna.

"Seorang ibu hamil pada delapan minggu pertama kalau kekurangan asam folat bisa cacat anaknya," kata Dr. Endang.

Sementara tablet tambah darah mengandung sekitar 60mg zat besi elemental dan 400mg asam folat.

Baca juga : Cegah Anemia, Rutinlah Konsumsi Makanan Ini

Menurutnya, tak akan terjadi anak kebanyakan darah. Sebab, jika tubuh dalam keadaan memiliki zat besi yang cukup maka kandungan zat besi dalam tablet akan keluar bersama feses.

Dr. Endang menyarankan agar konsumsi tablet dimulai sejak masa prakonsepsi, atau sebelum pertemuan sel telur dan sperma.

Namun, karena hal itu sulit untuk dihitung maka ia menyarankan konsumsi tablet sebulan sebelum menikah.

Beberapa gejala mungkin muncul saat seseorang memulai konsumsi tablet tambah darah. Di antaranya perut perih, BAB berwarna hitam, sembelit, dan mual.

Namun, Dr. Endang memastikan gejala tersebut tak berbahaya dan merupakan reaksi normal.

"Biasanya berkurang dengan waktu, makin lama makin menyesuaikan diri. Dianjurkan dikonsumsi satu jam sebelum tidur jadi pada saat obat bekerja kita sedang tidur," tuturnya.

Hanya saja, tablet ini tak boleh dikonsumsi oleh penderita penyakit tertentu seperti Thalassemia dan Hemochromatosis. Konsumsi tablet juga harus diiringi konsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya sumber zat besi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com