Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2018, 13:57 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Saat melihat orang yang gemuk, seringkali kita mengira orang tersebut terlalu banyak makan makanan berlemak.

Namun ternyata, tubuh gemuk atau obesitas tidak selalu disebabkan oleh makanan tinggi lemak, tapi juga bisa akibat kebanyakan makan garam alias makanan asin. Kok bisa, ya?

Makanan tanpa garam memang kurang sedap. Selian membuat makanan memiliki rasa, garam sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan cairan serta meningkatkan fungsi otot dan saraf.

Namun, bukan berarti kita boleh menggunakan garam sebanyak-banyaknya. Bila kamu penggemar makanan asin, hati-hati dengan risiko hipertensi, serangan jantung, stroke, hingga obesitas.

Pada tahun 2015, para peneliti asal Inggris dan China melaporkan bahwa anak-anak dan orang dewasa yang menjalani diet tinggi garam ternyata mengalami kenaikan lemak tubuh.

Hasil riset menunjukkan bahwa setiap satu gram garam dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak-anak sebesar 28 persen dan pada orang dewasa sebesar 26 persen.

Para ahli menduga hal ini disebabkan karena kebanyakan makan garam dapat mengubah cara tubuh dalam membakar lemak.

Baca juga : Mana yang Lebih Bahaya: Kebanyakan Gula atau Garam?

Tubuh memiliki mekanisme alami yang memberi tahu kapan harus berhenti makan dan kapan harus mulai makan.

Saat kebanyakan makan garam, tubuh jadi tidak peka dan tak mendeteksi tanda harus berhenti makan. Hal ini membuat kita jadi lebih banyak makan.

Selain itu, kebanyakan makan garam juga membuat seseorang menjadi lebih cepat haus dan banyak minum. Akibatnya, tubuh menahan lebih banyak air sehingga berat badan ikut bertambah.

Semakin banyak cairan yang kita minum maka semakin banyak pula cairan yang menumpuk akibat tingginya kadar garam.

Bahkan, tambahan satu gram garam meja yang setara dengan 400 miligram natrium dapat menambah berat badan hingga 1 kilogram.

Namun perlu dicatat bahwa berat badan yang bertambah bukanlah karena timbunan lemak, tetapi karena air.

Kabar baiknya, penambahan berat badan ini bersifat sementara. Ketika kita mengurangi makanan asin, maka air yang tertahan di tubuh akan keluar sehingga berat badan ikut berkurang.

Jadi, ada baiknya menghindari kebanyakan makan garam kalau ingin tubuh tetap langsing.

Baca juga : Ternyata, Garam Bukan Bikin Anda Haus tetapi Lapar

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com