Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Persen Anak Orang Kaya Juga Alami Kurang Gizi

Kompas.com - 04/05/2018, 09:28 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stunting atau kurang gizi kronis sehingga tinggi badan dan kecerdasan anak tidak maksimal, saat ini menjadi salah satu sorotan utama Pemerintah Indonesia.

Stunting ternyata terjadi di seluruh lapisan masyarakat. Tak hanya masyarakat menengah ke bawah, namun juga di lapisan masyarakat kelas atas.

"Di kelompok miskin anak yang mengalami stunting 50 persen, orang kaya 30 persen," kata Pungkas Bahjuri Ali, Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Stunting disebabkan oleh banyak hal. Salah satunya dari pola asuh yang kurang baik, termasuk pada kelompok menengah ke atas.

Dalam hal makan, banyak orangtua terlalu sibuk sehingga membiarkan anak bersama dengan pengasuh. Pola makan anak pun pada akhirnya tak terperhatikan karena belum tentu semua pengasuh memahami bahwa seorang anak membutuhkan makanan dengan nutrisi yang seimbang.

Baca juga: Anak Susah Makan Sayur? Coba Terapkan Tips Ini

Tak sedikit anak yang sering mengkonsumsi makanan praktis seperti mie instan, makanan cepat saji, gorengan, dan lainnya.

"Sosial-ekonomi tinggi biasanya bekerja dan anaknya diurus oleh orang lain, lalu timbul masalah," tuturnya.

Selain itu, banyak anak di perkotaan atau kalangan atas justru tak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan beralih ke susu formula.

Padahal, ASI memiliki nutrisi yang lengkap karena mengandung komponen makronutrien dan mikronutrien.

Alasan lainnya adalah pola hidup saat anak itu tumbuh besar. Misalnya menjalankan diet ketat tanpa memerhatikan asupan nutrisi yang seimbang.

"Ada kecenderungan remaja ingin skinny padahal anemianya tinggi sekali. Kalau sudah anemia, otomatis anak akan kekurangan gizi," kata Pungkas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com