Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Produk Kecantikan Secara Online Makin Nyaman

Kompas.com - 04/05/2018, 18:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Perdagangan berbasis aplikasi online tumbuh pesat di Indonesia, termasuk dalam penjualan produk kecantikan dan fashion. Sepanjang tahun 2017, terjadi peningkatan pasar kecantikan global sebesar 5 persen.

Menurut data Statistika, selama tahun 2017 sekitar Rp 34,5 miliar dibelanjakan secara online untuk produk kecantikan dan fashion di Indonesia.

Pertumbuhan belanja produk kebutuhan wanita itu antara lain dipicu oleh kenyamanan berbelanja, variasi produk yang lebih lengkap, kemudahan melakukan perbandingan harga, dan pengiriman barang yang cepat.

Besarnya peluang menarik konsumen secara online juga disadari L'Oreal Indonesia, raksasa perusahaan kecantikan yang memiliki 34 merek.

Menurut Presiden Direktur PT. L'Oreal Indonesia, Umesh Phadke, saat ini L'Oreal menjual produknya secara online di tiga channel berbeda, yaitu situs distributor resmi, situs brand resmi, dan platform belanja online.

"Menurut data dari L'Oreal global, sepanjang tahun 2017, kami mengalami peningkatan sebesar 33 persen di channel e-commerce atau setara dengan 8 persen dari total penjualan," katanya dalam acara diskusi dengan media di Jakarta (3/5).

Produk gaya hidup, termasuk kecantikan, diakui CMO Lazada Indonesia, Achmad Alkatiri, menjadi kategori populer di Lazada.

"Produk-produk L'Oreal menjadi tiga brand paling populer di Lazada, yaitu Maybelline, Nyx, dan L'Oreal Paris. Demikian juga dengan skincare, seperti Garnier dan L'Oreal Paris," kata Achmad dalam acara yang sama.

Ia menjelaskan, karateristik pengguna Lazada sama dengan konsumen Maybelline dan produk L'Oreal lainnya.

Menurut Head of Ecommerce L'Oreal Indonesia, Rizkie Putra, kehadiran situs belanja online memudahkan pihak industri untuk menampilkan semua produknya.

"Kalau di toko kan tidak mungkin menampilkan semuanya karena keterbatasan tempat. Di situs belanja kami juga bisa menjangkau semua audience di seluruh wilayah Indonesia," katanya.

Walau demikian, Umesh menilai ada beberapa tantangan yang dihadapi dunia e-commerce di Indonesia, antara lain infrastruktur yang memengaruhi pengiriman, penetrasi internet, proses pembayaran yang harus dipermudah, dan juga pasar abu-abu seperti penjual yang menjual barang ilegal.

Strategi

Meski pasar belanja online terus tumbuh, namun Umesh meyakini tidak akan terjadi kanibalisasi dengan toko konvensional.

"Belanja online tidak bisa menggantikan pengalaman berbelanja offline. Sudah naluri kita untuk menyentuh barang yang akan dibeli. Online dan offline bisa saling bersinergi," kata Umesh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com