Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permintaan Kosmetik Tinggi, Kemana Konsumen Lebih Suka Berbelanja?

Kompas.com - 11/05/2018, 21:21 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Permintaan produk kosmetik terus meningkat setiap tahunnya. Presiden Direktur PT Mustika Ratu, Tbk, Putri Kus Wisnu Wardani mengatakan, jumlah pembeli millenial dengan rentang usia 18-35 tahun sangat besar.

Pasar millenial juga menurutnya sangat mendominasi industri kosmetik. Di sisi lain, pola belanja millenial juga cenderung beralih ke online.

Hal itu diungkapkan Putri dalam peluncuran kolaborasi rangkaian produk kosmetik "Beauty Box Mustika Ratu Beauty Queen Series" bersama Tokopedia, di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

"Offline store banyak sudah turun. Anak saya hampir enggak pernah belanja di toko. Mustika Ratu meluncurkan line ini juga mainly untuk millenial dan kami harus melihat pola belanjanya seperti apa," kata Putri.

Menurutnya, ada pergeseran pola belanja kosmetik di masyarakat. Pola belanja online dianggap membuat penjualan kosmetik di department store dan supermarket menurun.

Baca juga: Belanja Online Kian Digemari, Akankah Belanja Offline Lenyap?

Meski lebih memilih membeli kosmetik secara online, namun tak semua penjualan kosmetik di toko offline menurun.

Presiden Direktur PT Mustika Ratu, Tbk Putri Kus Wisnu Wardani dan Associate Vice President Tokoedia-Merchant Experience Garri Juanda saat meluncurkan kolaborasi rangkaian produk Beauty Box Mustika Ratu Beauty Queen Series di Jakarta, Jumat (11/5/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Presiden Direktur PT Mustika Ratu, Tbk Putri Kus Wisnu Wardani dan Associate Vice President Tokoedia-Merchant Experience Garri Juanda saat meluncurkan kolaborasi rangkaian produk Beauty Box Mustika Ratu Beauty Queen Series di Jakarta, Jumat (11/5/2018).
Sejumlah outlet kecantikan dan kesehatan justru bertumbuh dan memasarkan semakin banyak produk kosmetik. Putri menyebutkan, seperti Watson dan Guardian yang pada awalnya memiliki format toko farmasi dengan dominasi produk obat.

Sementara outlet lainnya yang fokus menjual kosmetik, misalnya Sephora.

"Sekarang kita bisa lihat 70 persen produk yang dipasarkan kosmetik. Itu menunjukkan orang punya kebiasaan ke sana, sementara supermarket terus turun," tuturnya.

Putri menambahkan, pola tersebut menunjukkan bahwa permintaan kosmetik terus meningkat setiap tahunnya.

Ditambah lagi dengan banyaknya penjual kosmetik di media sosial dan figur-figur pesohor yang ikut mempromosikannya.

"Jadi kosmetik di supermarket turun tapi di tempat-tempat tertentu naik. Produsen seperti kami harus fokus melihat perkembangan itu," kata Putri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com