Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perawatan Osteoporosis Ternyata Bisa Bantu Atasi Kebotakan

Kompas.com - 12/05/2018, 06:44 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Kebotakan rentan dialami oleh pria. Rata-rata dua dari tiga orang pria mengalami kebotakan sejak mulai berusia 35 tahun.

Tapi kini, para ilmuwan telah menemukan obat yang ampuh atasi kebotakan ini.

Seperti dilansir laman Men's Health, ada sebuah riset yang membuktikan perawatan osteoporosis juga dapat membantu mengatasi kebotakan.

Riset ini telah diterbitkan dalam jurnal Plos Biology dan dilakukan dengan meneliti sampel rambut manusia di laboratorium.

Baca juga: Yang Harus Kamu Tahu soal Rambut Rontok

Menurut Dr. Nathan Hawkshaw dari University of Manchester, Inggris, pengobatan yang awalnya dikembangkan untuk oesteoporosis -ternyata, juga mampu mengatasi kerontokan.

Dari penelitian sebelumnya, periset telah mengetahui pengobatan osteoporosis - Cyclosporine A - dapat merangsang pertumbuhan rambut dengan menghambat protein yang disebut SFRP1.

Tapi, obat tersebut memiliki terlalu banyak efek samping untuk digunakan sebagai solusi mengatasi kebotakan.

Berbekal pengetahuan ini, para peneliti mencari senyawa serupa yang akan melawan protein SFRP1, yang mencegah pertumbuhan rambut.

Mereka memulainya dengan menganalisa pengobatan osteoporosis lain yang dikenal sebagai WAY-316606.

Baca juga: Rambut Mulai Botak, Pangeran William Akhirnya Pilih Plontos

Periset juga melakukan pengujian pada sampel rambut dari 40 pasien yang menjalani operasi transplantasi rambut.

Hasilnya, WAY-316606 dapat menghambat protein SFRP1 dengan cara yang sama, dan mendorong pertumbuhan rambut hanya dalam dua hari.

Sayangnya, Dr. David Silverstei, pakar dermatologis dari Stony Brook University Hospital mengatakan riset ini masih terlalu awal.

Ini terjadi karena riset ini melakukan pengujian pada sampel rambut, bukan pada manusia yang nyata.

Meskipun  demikian, WAY-316606 memang terbukti dapat mengatasi masalah kerontokan.

"Saya tidak terlalu bersemangat tentang hal itu dari perspektif klinis," katanya.

Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com