Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/05/2018, 11:24 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Minuman segar selalu menjadi pilihan berbuka puasa. Di antara sekian pilihan minuman, es teh bisa jadi paling favorit. Mudah pembuatan dan penyajiannya, serta memberikan kesegaran yang bisa menjadi pelepas dahaga setelah seharian berpuasa.

Lebih dari sekadar minuman, teh dipercaya menjadi simbol status pertemanan, kesehatan, relaksasi, dan kedamaian.

Nah, tahukah kamu, bagaimana sejarah es teh?

Sejarah Es Teh dan Teh Manis

Carolina Selatan merupakan tempat pertama teh ditanam di Amerika Serikat. Saat itu, tahun 1795, Amerika menjadi satu-satunya negara yang pernah memproduksi teh secara komersil.

Baca juga: Mona Ratuliu: Es Teh Manis Saja Sudah Happy

Kemudian, bibit-bibit tersebut dibawa dan dikembangkan variasinya oleh Andre Michaux, seorang ahli botani Perancis yang tiba di Carolina Selatan pada tahun 1700-an. 

Resep teh manis (es teh) tertua dipublikasi pertama kali tahun 1879 oleh Marion Cabell Tyree dalam "Housekeeping in Old Virginia".

Dalam resepnya, Marion menyebutkan, pembuatan minuman teh dilakukan dengan cara merebus teh pada air mendidih dan ditambahkan dua sendok teh hijau.

Jika ingin menikmatinya dalam keadaan dingin (es teh), maka tinggal menuangkan air teh ke dalam gelas yang telah berisi es dan gula pasir.

Untuk rasa yang lebih segar, Marion menyarankan dengan menambahkan perasan jeruk lemon.

Baca juga: Sering Minum Es Teh Manis Tak Baik untuk Kandungan?

Temuan lainnya, Profesor Lyndon N. Irwin dari Southwest Missouri State University mendapatkan sebuah artikel dari surat kabar Nevada Noticer yang menyatakan bahwa es teh sudah ada sebelum tahun 1890.

Sementara itu, jika menilik sejarahnya dari berbagai literatur, ada yang memercayai bahwa teh berasal dari Tibet, India Utara, dan China.

Di China, teh tidak hanya disajikan dengan cara diseduh. Daun tehnya juga seringkali dikunyah, atau direbus sebagai campuran sup.

Kompas TV Hidangan Kaya Nutrisi di Bulan Suci - Food Story (Bag 1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com