Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/05/2018, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh kita dianjurkan mengonsumsi air minum setidaknya 8 gelas sehari. Porsi tersebut juga berlaku saat kita sedang berpuasa.

Lalu, bagaimana cara memenuhi asupan air dalam tubuh ketika berpuasa? Menurut dr. Yongki Warigit DA, SpPD, Mkes, diperlukan pembagian jadwal minum sehingga porsi 8 gelas itu terpenuhi selama sahur dan setelah buka puasa.

Dokter dari RSUD Dr Moewardi, Surakarta, ini menjelaskan, saat berbuka puasa kita bisa mulai dengan minum segelas air.

"Saat adzan magrib terdengar, sebaiknya minum air dulu. Jangan langsung makan," ujarnya.

Beri kesempatan pada organ pencernaan untuk jeda sebentar sebelum menikmati makan besar. Selain itu, sebelum dan sesudah makan kita bisa minum masing-masing segelas air.

"Minum air juga bisa dilakukan sebelum tarawih. Total sudah ada empat gelas. Dua gelas lainya kita lanjutkan setelah tarawih dan menjelang tidur," katanya.

Baca juga: Inilah 5 Aneka Olahan Es Teh untuk Buka Puasa

Dua gelas berikutnya bisa kita penuhi pada waktu sahur.  Dengan pola tersebut, kita tak perlu takut dehidrasi ketika berpuasa.

Yongki menjelaskan, rasa lelah, pusing atau pening, juga bisa disebabkan karena kita kurang minum cairan.

Berbeda

Kebutuhan cairan tubuh setiap orang berbeda. Menurut Yongki, semakin tinggi aktivitas seseorang, semakin banyak pula cairan yang dibutuhkan.

Selain itu, cuaca tempat kita tinggal juga turut mempengaruhi jumlah konsumsi cairan yang diperlukan tubuh.

"Kalau yang tinggal di daerah pegunungan mungkin 8 gelas sudah cukup. Kalau di kota yang panas otomatis butuh lebih banyak lagi, bisa sampai 10 gelas," paparnya.

Dokter spesialis penyakit dalam ini memaparkan, asupan cairan tak hanya bisa diperoleh dari air putih, tetapi juga lewat buah, atau minuman kopi atau teh.

"Minuman seperti es, kopi atau teh memang bisa memenuhi cairan tubuh. Namun, minuman tersebut biasanya mengandung gula tinggi," imbuhnya.

Kadar gula yang tinggi tentu berbahaya bagi penderita diabetes dan bisa menyebabkan kelebihan kalori. Sementara minuman berkafein bisa mengganggu kualitas tidur. Itu sebabnya, air putih tetap lebih disarankan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com