Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/05/2018, 05:05 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Selain menahan lapar dan haus, puasa tentu memiliki banyak manfaat dalam kesehatan, salah satunya adalah meningkatkan kinerja sistem pencernaan dalam tubuh kita.

Namun, kebiasaan makan yang buruk di bulan puasa, serta kesalahan dalam memilih makanan berbuka dan sahur, malah dapat menghilangkan manfaat puasa terhadap kesehatan.

Apa saja kebiasaan makan yang harus kita hindari selama puasa?

1. Buka dan sahur dengan junk food

Mengisi perut saat bulan puasa, terutama saat sahur dan berbuka, memang diharuskan. Namun, banyak orang yang mengisinya dengan sirup tinggi fruktosa, MSG (untuk penyedap rasa), natrium berlebih, dan minyak yang dapat menyumbat jantung.

Walau sedang terburu-buru, banyak pilihan yang sehat dan halal, yang tentunya sangat baik untuk berbuka puasa. Namun, kebiasaan buruk yang sering dilakukan adalah buka puasa bersama di restoran junk food.

Makanan junk food, seperti keripik, mie instan, dan makanan lainnya yang kurang bernutrisi tidak boleh digunakan sebagai asupan makanan.

Kita tidak akan memiliki energi yang cukup selama puasa, karena apa yang dimakan tidak menghasilkan apapun untuk tubuh.

Sebaliknya, ketika memakan makanan yang cukup nutrisi, kita akan merasa lebih kenyang, sehingga tidak harus makan dengan porsi yang besar.

Baca juga: Ingin Berhenti Makan ?Junk Food?? Anda Harus Tidur

2. Berbuka dengan makanan berminyak dan mengandung banyak gula

Makanan yang digoreng mengandung minyak yang tinggi sehingga akan sulit dicerna oleh tubuh, terutama ketika kita memakan makanan tersebut saat pertama berbuka puasa.

Gunakan pemanis alami seperti madu atau gula dari tebu atau makanlah buah-buahan untuk pengganti makanan atau minuman manis. Makanan atau minuman manis akan lebih cepat dicerna, dan hal itu akan membuat lebih cepat merasa lapar.

Baca juga: Haruskah Buka Puasa Dengan Makanan Manis?

3. Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat saat sahur

Karbohidrat akan berubah menjadi gula dan akan bereaksi pada tubuh setelah kita selesai makan. Mengandalkan makanan karbohidrat olahan untuk energi, terutama saat sahur, dapat menyebabkan lonjakan insulin dan kenaikan berat badan, terutama di sekitar hulu hati.

Dr. Ravi Arora, spesialis diabetologis di RS. NMC Abu Dhabi, mengatakan bahwa puasa berkepanjangan dapat menyebabkan keasaman pada lambung.

Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com