Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Busana Muslim Millenial, Gemar Mix & Match Pakaian

Kompas.com - 22/05/2018, 08:08 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Bicara soal tren gaya hidup, tak lepas dari kelompok millenial. Termasuk pada bidang mode.

Memasuki Bulan Ramadhan dan jelang Hari Raya Idul Fitri, seperti apa tren busana yang digemari millenial?

Desainer Mel Ahyar, mengungkapkan bahwa millenial menyukai sesuatu yang praktis dan memiliki karakter cepat bosan.

Lewat koleksi busana 'HAPPA' miliknya, Mel menyediakan busana yang terdiri dari banyak bagian. Sehingga para millenial yang terus menginginkan gaya baru bisa melakukan padu padan alias mix & match busana.

Ia mencontohkan, dengan adanya outer yang bisa diadukan dengan jenis pakaian lainnya.

Outer, menurutnya menjadi satu yang saat ini tengah 'hype' karena bisa dipadupadankan dengan berbagai jenis pakaian.

"Itu juga karena mix & match-nya millenial yang setiap hari harus posting baju baru," kata Mel di Plaza Indonesia, Senin (21/5/2018).

Salah satu karya dari calon desainer Islamic Fashion Institute (IFI) pada sesi peragaan busana di Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018 di Jakarta Convention Center, Kamis (19/4/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Salah satu karya dari calon desainer Islamic Fashion Institute (IFI) pada sesi peragaan busana di Muslim Fashion Festival (Muffest) 2018 di Jakarta Convention Center, Kamis (19/4/2018).
Hal senada diungkapkan desainer Didiet Maulana. Dalam merancang koleksi Ramadhan-nya, Didiet mengaku mendapat masukan dari sejumlah klien dan rekan-rekannya bahwa kepraktisan adalah hal utama yang mereka cari dalam memilih busana muslim.

Masyarakat Indonesia menurutnya juga perlu mempertimbangkan iklim sehingga harus memilih busana yang nyaman.

Sebab fesyen, menurutnya, adalah sebuah solusi. Sehingga fesyen harus nyaman dikenakan bukan justru menyulitkan.

"Mereka ingin yang lebih praktis ketika merayakan lebaran atau acara-acara buka puasa dengan top and bottom. Jadi rok panjang, palazzo bisa jadi alternatif," tuturnya.

Senada dengan Mel, Didiet memandang mereka yang berhijab kini cenderung gemar memadupadankan pakaian. Bukan sekadar memakai busana muslim one piece seperti yang sejak dulu kita pahami.

Kompilasi sejumlah model memperagakan kreasi hijab pada Muslim Fashion Festival 2018 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/4/2018). Ajang peragaan busana yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia itu diselenggarakan mulai 19-22 April, serta melibatkan 100 desainer lokal dan internasional.AFP PHOTO/ADEK BERRY Kompilasi sejumlah model memperagakan kreasi hijab pada Muslim Fashion Festival 2018 di Jakarta Convention Center, Jumat (20/4/2018). Ajang peragaan busana yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai pusat mode muslim dunia itu diselenggarakan mulai 19-22 April, serta melibatkan 100 desainer lokal dan internasional.
Dalam koleksi busana terbarunya yang dipersembahkan untuk momentum Bulan Ramadhan ini, Didiet menunjukkan salah satu gaya berbusana muslim yang sempat tak terpikirkan pada beberapa tahun ke belakang.

Saat ini, kata dia, orang-orang semakin pandai melakukan 'styling'.

"Zaman dulu saya enggak pernah berpikir kalu crop jacket bisa dipakai oleh teman-teman yang berhijab. Tapi sekarang dengan semakin kerennya orang styling, bisa banget," kata Didiet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com