Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/05/2018, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makan seorang diri -ternyata, adalah penyebab terbesar ketidakbahagiaan seseorang di dalam hidup.

Ini merupakan salah satu kesimpulan riset  yang dilakukan peneliti dari Oxford Economic dan National Center for Social Research, sebagai bagian dari kajian Sainsbury’s Living Well Index.

Demi mendapat hasil maksimal, periset melakukan survei terhadap lebih dari 8.000 orang dewasa di Inggris.

Tujuan survei ini adalah untuk menyelidiki bagaimana orang dapat hidup lebih baik setiap harinya.

Hasil riset itu memang menunjukkan penurunan suasana hati disebabkan karena faktor musiman, seperti cuaca ekstrim dan kekacauan transportasi umum.

Namun, periset juga menemukan hal lain yang menjadi penyebab terbesar dari ketidakbahagiaan yaitu, makan seorang diri!

Baca juga: Makan Telur Sehari Sebutir Bisa Memperpanjang Usia...

Ya, kondisi semacam itu -ternyata, adalah penyebab ketidakbahagiaan terbesar, selain kondisi penyakit mental.

Dalam hal ini, mereka yang makan sendiri memperoleh indeks kebahagiaan 7,9 poin lebih rendah dari rata-rata nasional, dibandingkan mereka yang selalu makan bersama orang lain.

Sementara, kesehatan mental memiliki efek negatif terkuat yang berkaitan dengan kesejahteraan.

Buktinya, hasil riset menemukan peserta yang mengalami kecemasan, depresi, serangan panik atau perilaku kompulsif mencetak 8,5 poin indeks, di bawah angka rata-rata.

Hal lain yang terkait dengan ketidakbahagiaan adalah mobilitas fisik yang terbatas.

Peserta yang memiliki mobilitas fisik terbatas mencetak 5,4 poin lebih rendah. Lalu, orang dengan ketidakmampuan belajar mencetak 3,7 poin lebih rendah.

Sebaliknya, makan dengan orang lain memiliki efek positif tertinggi pada kesejahteraan dengan skor 0,22 poin lebih tinggi.

Memiliki cukup waktu untuk melakukan banyak hal mencetak poin 0,36 lebih tinggi. Dan, yang tak boleh dilupakan, kehidupan seks yang memuaskan meraih poin 0,44 lebih tinggi.

Lalu, kualitas tidur yang baik juga menentukan tingkat kebahagiaan, dengan mencetak 0,93 poin lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com