Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menerapkan Kebiasaan Baik pada Anak Jadi Tantangan Orangtua

Kompas.com - 23/05/2018, 16:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Menerapkan kebiasaan baik pada anak balita memang tidak gampang. Dibutuhkan kesabaran dan kreativitas dari orangtua.

Beberapa kebiasaan baik yang perlu diajarkan pada anak sejak dini antara lain perilaku hidup bersih dan sehat, pola makan bergizi seimbang, rutinitas tidur, hingga sopan santun.

Mayoritas (66,9 persen) dari 900 ibu di Jabodetabek yang disurvei mengatakan, menerapkan kebiasaan baik tersebut memerlukan usaha paling besar dalam mengasuh anak.

Sementara itu, sebanyak 64,8 persen ibu menjawab mengajarkan anak usaha kesehatan tubuh sebagai tantangan, dan 56,7 persen mengatakan mencari waktu main bersama orangtua.

Dalam studi longitudinal, perkembangan pada usia prasekolah (3-6 tahun) yang dilakukan oleh Benesse Educational Research and Development, anak-anak yang menguasai kebiasaan hidup pada usia 3-4 tahun akan memiliki kemampuan sosial emosional yang lebih baik pada usia 4-5 tahun.

Kemampuan sosial emosional itu berhubungan dengan perkembangan aspek kognitif seperti huruf, angka, dan kemampuan berpikir.

Oleh karena itu, menanamkan kebiasaan hidup sejak dini sangat penting untuk mengembangkan aspek kognitif dan afektif anak.

Baca juga: Mayoritas Ibu Berharap Anak akan Mengurusnya di Masa Tua

Survei tersebut dilakukan oleh BERD, Institute milik Benesse Corporation yang merupakan perusahaan pelayanan pendidikan di Jepang.

Survei dilakukan kepada para ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun dari Finlandia, China, Jepang, dan Indonesia pada tahun 2017. Di Indonesia, survei dilakukan kepada 900 responden yang berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Dijelaskan Direktur PT Benesse Indonesia Daisuke Okada, survei dilakukan dengan mewawancarai para ibu melalui kunjungan ke rumah.

"Poin-poin yang disurvei antara lain waktu kebiasaan anak terkait media pembelajaran, sudut pandang orang tua terkait pengasuhan dan pendidikan untuk anak, harapan untuk masa depan anak, kemampuan sosial emosional, waktu yang dihabiskan bersama anak, dan sebagainya,” katanya dalam siaran pers.

Negara subyek survei penelitian adalah negara- negara yang berada di benua Asia seperti Jepang, Indonesia yang merupakan negara dengan ekonomi berkembang, terdiri dari berbagai macam agama dan etnis, China yang fokus pada pengembangan kemampuan sosial emosional dalam pendidikan usia dini.

Sebagai perbandingan dari benua Eropa dipilih Finlandia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com