Solar Boost, Sepatu Lari yang Terinspirasi Teknologi NASA

KOMPAS.com - Bila kamu merasa pernah mendengar namanya, kamu benar. Memang ada sepatu adidas lain yang disebut Solar Boost tiga tahun lalu. Namun seri itu tidak benar-benar dirancang untuk menghasilkan performa tinggi walau menggunakan bantalan Boost.

Kini, Solar Boost terbaru, sungguh-sungguh diciptakan dengan teknologi sekelas NASA untuk menjadi sepatu lari yang handal.

Teknologi utama yang menjadi pembeda pada sepatu ini adalah panel di bagian tengah. Memakai apa yang disebut oleh adidas sebagai “Tailored Fiber Placement", ribuan serat berisi materi dari Parley diletakkan di titik-titik khusus yang membutuhkan support khusus.

Teknik ini terinspirasi dari cara NASA merancang berbagai peralatan yang menekankan kenyamanan dan fungsi. Penguatan diberikan pada bagian-bagian yang paling banyak mendapat tekanan saat berlari.

Dengan konsep seperti ini, bagian-bagian lain yang tidak perlu diberi penguatan lebih akan bisa dibuat menjadi ringan.

Hasilnya adalah sepatu lari performa tinggi dan ringan --dengan berat 295 gram, atau 15 gram lebih ringan dari sepatu Energy Boost sebelumnya-- sekaligus nyaman.

Baca juga: Adizero Sub2, Sepatu Lari Adidas Paling Ringan

DYLAN JOHNSTON adidas Solar Boost

Di bagian midsole dirancang menggunakan 85 persen Boost untuk memberi bantalan responsif namun ringan. Lalu di bagian outsole-nya ada lapisan karet untuk memberi cengkeraman pada pelari terhadap jalanan yang dilaluinya.

“Sepatu ini mengambil inspirasi dari industri otomotif dan luar angkasa dan menemukan Tailored Fibre Placement, sebuah teknologi yang membuat kami bisa menjahit materi lebih tepat," ujar Chris Ekman, Senior Product Manager adidas Running.

"Ini adalah sepatu lari paling teknis yang pernah dibuat oleh adidas Running," katanya.

Solar boost tersedia secara online sejak tanggal 17 Mei 2018 seharga Rp 2.300.000 dan di toko-toko adidas di Indonesia pada tanggal 1 Juni 2018.

Baca juga: AlphaBounce Beyond Menjadikan Lari Lebih Mudah