Rambahi Transaksi Daring, Bisnis Supermarket Bonnet Tumbuh Pesat

SURABAYA, KOMPAS.com - Bisnis berbasis "daring" tak bisa dianggap remeh. Boleh dibilang, seiring berjalan waktu, pasar bisnis ini kian luas.

Meluasnya bisnis dalam jaringan (online) ini bersambut dengan kebutuhan masyarakat, sebagai pembeli, yang mendambakan kemudahan, termasuk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Karena itu, tak jarang usaha yang dulu bergerak di ranah konvensional (offline), berbondong-bondong masuk ke dunia "daring", seperti yang dilakukan supermarket asal Surabaya, Bonnet.

Supermarket ini sudah eksis sejak 1988, dan mulai tergiur bisnis "daring" pada pertengahan 2017 silam dengan bergabung bersama e-commerce Shopee.

Baca juga: Kategori Beauty Favorit di Shopee, Lipstik Enggak Ada Habisnya

Business Development Manager Bonnet Supermarket Evelyn Soetanto mengatakan, bergabungnya Bonnet bagian dari turut serta mengikuti perkembangan zaman.

"Apalagi kalau lihat ritel-ritel offline beberapa juga menghadapi masa tak mudah kan," ujar Evelyn di Surabaya, Senin (28/5/2018).

Bergabungnya Bonnet dengan Shopee pertengahan tahun lalu, kata Evelyn, bertujuan menjangkau pasar seluruh Indonesia.

Dan terbukti, Bonnet tak sekadar 'kecipratan' kue dari bisnis "daring", melainkan pertumbuhan cukup pesat.

"Kami merasakan pertumbuhan bisnis online secara signifikan, enam bulan pertama sejak bergabung ada peningkatan 800 persen," ungkap Evelyn.

Ada pun peningkatan tersebut terutama pada penjualan makanan kemasan.

Baca juga: Penjualan Elektronik di Shopee Naik 25 Kali Lipat, Mayoritas dari Pria

Hingga kini, diakui proporsi penjualan "daring" Supermarket Bonnet mencapai 15 persen.

Sementara itu, Country Brand Manager Shopee Rezki Yanuar mengungkapkan, kerjasama dengan Bonnet memperkuat komitmen perusahaannya memberikan pengalaman belanja "daring" terbaik bagi masyarakat.

"(Kami) memberikan ragam pilihan produk dan membantu mereka memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan mudah dan nyaman," ungkap Rezki.