Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/05/2018, 20:02 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjalani prosedur merapikan gigi lewat pemasangan kawat gigi dalam beberapa tahun terakhir menjadi tren.

Tak hanya di dokter spesialis gigi atau rumah sakit gigi, sejumlah klinik, salon atau tukang gigi bahkan ikut menyediakan jasa tersebut.

Namun, tahukah kamu jika pemasangan kawat gigi oleh orang yang tidak tepat sangatlah berbahaya?

Dokter spesialis Ortodonti sekaligus Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Nada Ismah berbagi tips aman memasang kawat gigi.

Pemasangan kawat gigi tak begitu saja dilakukan, melainkan harus melalui proses panjang serta konsultasi yang mendalam.

Hal pertama yang harus dilakukan, kata dia, adalah datang ke dokter spesialis ortodonti.

"Karena akan salah kalau tidak ke dokter spesialis orto. Beberapa pasien saya, bukan mau menjelekkan sejawat, dikerjakan oleh dokter gigi umum tapi tidak memberikan hasil yang baik," kata Nada saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.

Datang ke orang yang salah pada akhirnya bisa membuat pasien kecewa. Selain karena hasil yang tak memuaskan, perawatan tersebut sudah membuang banyak waktu, serta membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Tak jarang perawatan kemudian harus diulang kembali.

Baca juga: Pasang Kawat Gigi Tak Harus Tunggu Semua Gigi Dewasa Tumbuh

Pada sesi konsultasi pertama, pasien akan dijelaskan panjang lebar mengenai perawatan orto. Termasuk alasan, mekanisme, waktu perawatan, kewajiban pasien, dan lainnya.

"Kita perlu kooperatif bareng-bareng, juga membahas biaya perawatan. Lalu saya kembalikan ke pasien. Pasien mau second opinion silakan. Tapi jangan jeruk makan jeruk, lihat yang murah lalu pindah," tuturnya.

Sementara prosedur yang akan dihadapi, mulai dari rontgen, cetak gigi, foto, dan lainnya.

Mengenai waktu perawatan, Nada menilai tingkat kooperatif pasien berperan sangat besar.

"Ada pasien yang setiap datang kontrol, bracketnya lepas, kawat hilang. Ada yang alasan ujian, lima bulan enggak datang, dan lain sebagainya. Gimana mau cepat perawatannya?" tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com