Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/06/2018, 14:22 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Fatherly

KOMPAS.com - Kita kerap merasa khawatir saat anak-anak bermain sendirian, sementara teman-teman mereka bermain bersama di luar rumah.

Terkadang, hal ini juga menmbuat kita sedih, taku bila anak kesepian. Kita mungkin merasa perlu ikut campur tangan agar anak kita mendapatkan teman dengan berbagai cara.

Sayangnya, cara ini tidak selalu menjadi hal positif, dan dalam banyak kasus, ada kalanya kita perlu merasa santai.

"Orang tua harus berusaha keras untuk tidak mengalihkan ketakutan dan perasaan mereka sendiri ke anak-anak mereka,” kata Sarah Ockwell-Smith, pakar parenting dari Inggris.

Ia juga memaparkan bahwa orangtua ekstrovert yang memiliki pergaulan luas, cenderung berjuang lebih keras dalam mendidik anak-anak mereka yang introvert.

Hal ini terutama berlaku ketika anak-anak mereka belum memasuki usia sekolah.

Adalah normal bila anak-anak di bawah usia empat tahun sering terlibat dalam permainan paralel.

Ini adalah situasi di mana dua orang anak bermain di ruang yang sama dan saling berdekatan, namun mereka tetap bermain sendirian.

Ini sama halnya orang dewasa yang duduk di meja yang sama, tetapi masing-masing sibuk dengan ponsel mereka.

Permainan paralel ini sangat penting, karena ini adalah cara anak-anak bersosialisasi sebelum mereka memahami etiket sosial.

Baca juga: Bagaimana Mengatasi Trauma pada Anak?

"Seiring waktu, anak-anak mulai memahami bahwa tidak semua orang berpikir dan merasakan hal yang sama,” kata Ockwell-Smith.

Tetapi sebelum itu, menurut Ockwell-Smith, ketika mereka sangat egosentris, seorang anak akan percaya bahwa mainan yang mereka mainkan adalah milik mereka.

Perasaan seperti ini tetap ada meskipun ada orang lain ingin bermain dengan mainan tersebut.

Inilah mengapa beberapa balita tumbuh dengan sifat menyebalkan dan tak ada yang mau bermain bersamanya.

Oleh karena itu, orangtua perlu meneliti kembali dan menentukan apakah anak-anak mereka lebih suka bermain sendiri, tidak siap,tau tidak mampu secara bertahap untuk terlibat dalam kelompok.

Baca juga: Ajari Anak Keberagaman Sedini Mungkin

Halaman:
Sumber Fatherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com