Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Indonesia Dipamerkan di Markas UNESCO, Paris

Kompas.com - 07/06/2018, 19:17 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu kekayaan wastra Indonesia, yaitu batik, dipamerkan di markas UNESCO di Paris, Perancis, dalam pameran dan peragaan busana bertajuk Batik For The World.

Pameran yang berlangsung pada 6-12 Juni 2018 ini merupakan kolaborasi tiga desainer yang konsisten mengangkat wastra nusantara, yaitu Oscar Lawalata, Edward Hutabarat dan Denny Wirawan.

Keindahan batik Kudus dalam rancangan Denny Wirawan. Dok tim Batik for The World Keindahan batik Kudus dalam rancangan Denny Wirawan.
Oscar sendiri membawa batik dari lima daerah di Jawa Timur, diantaranya Madura, Surabaya, Ponorogo, Trenggalek dan Tuban dalam tampilan koleksi ready to wear.

Edward Hutabarat memboyong batik dari daerah pesisiran Cirebon dan Pekalongan, sementara Denny Wirawan akan mengusung keindahan dan keunikan Batik Kudus.

Batik For The World ini merupakan inisiatif Oscar Lawalata untuk menunjukkan kembali kekayaan, perkembangan dan sejarah Batik Indonesia dengan menghubungkannya kepada pengrajin batik dan seni fesyen pada masa kini.

“Saya menggagas dan mengajak beragam pihak, baik dari pemerintah maupun swasta untuk bersama-sama bergandengan tangan dan menunjukkan kepada dunia bahwa kita memiliki batik sebagai ciri khas yang kuat dan berlangsung selama ratusan tahun,” ujar Oscar dalam siaran pers yang dikirim kepada Kompas.com.

Sekitar 100 kain batik yang sudah dikurasi oleh bersama Yayasan Batik Indonesia (YBI), Rumah Pesona Kain, dan Oscar Lawalata Culture, dipamerkan di Hall Miro dan Hall Segur di kantor pusat UNESCO.

Area pameran batik Indonesia di kantor UNESCO, Paris, Perancis.Dok tim Batik for The World Area pameran batik Indonesia di kantor UNESCO, Paris, Perancis.
Di area ini ditampilkan keragaman kekuatan motif batik-batik lawas yang khas hingga motif batik yang telah dikemas secara modern

Ketiga desainer itu juga menampilkan batik yang sudah diolah menjadi berbagai busana. Mulai dari gaun malam sampai gaun pengantin.

“Saya ingin menampilkan bagaimana batik bisa bersanding dengan berbagai barang branded lainnya namun batik tetap yang menjadi pusat perhatian,” kata Edward.

Serangkaian kegiatan lain yang dapat dijumpai pengunjung antara lain mendatangi area pengrajin yang akan menampilkan demo proses membuat kain batik.

Pengunjung juga bisa mengikuti talkshow mengenai industri batik Indonesia dan perkembangannya, tradisi batik dan budayanya, serta cara memakai kain batik itu sendiri.

Ki-ka: Eliana Putri Antonio, jewelry designer; Denny Wirawan; Edward Hutabarat; Oscar Lawalata; Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.Dok tim Batik for The World Ki-ka: Eliana Putri Antonio, jewelry designer; Denny Wirawan; Edward Hutabarat; Oscar Lawalata; Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com