KOMPAS.com - Pola berpikir yang salah merupakan penyebab kenapa banyak orang terjebak dalam kebiasaan gila kerja ketika mereka ingin mencoba untuk rehat sejenak dari pekerjaanya.
Meski kerja lebih sering dianggap baik dan bahkan dihargai, namun orang yang bekerja di luar batas normal akan mendapati berbagai masalah.
Lantas, pola pikir seperti apa yang membuat banyak orang jadi gila kerja (workaholic) dan bagaimana cara mengatasinya?
1. Selalu menunggu “waktu yang tepat”
Sayangnya, waktu yang tepat tersebut tak pernah datang. Alih-alih mendapatkan waktu yang pas, kita justru selalu mendapatkan proyek atau tugas tambahan yang mendorong untuk terus bekerja lebih lama.
Solusi: Daripada berharap waktu yang tepat datang menghampiri, cobalah untuk berani bersikap.
Beberapa orang percaya bahwa beristirahat akan membuat pekerjaannya menumpuk. Sementara beberapa orang lain takut untuk kehilangan kesempatan emas ketika mereka berhenti bekerja.
Jika kamu tipe yang takut kehilangan kesempatan emas saat berhenti bekerja, cobalah berpikir bahwa melewatkan beberapa peluang bukanlah sebuah kesalahan yang fatal.
Tidak apa mundur satu langkah untuk lompatan yang lebih jauh. Ingatlah selalu bahwa ketika mundur, kamu akan melompat pada peluang yang sangat besar untuk posisi yang lebih baik.
Sedangkan jika selama ini kamu terus bekerja karena takut pekerjaan semakin menumpuk, maka sebaiknya cari tahu dulu apa yang benar-benar ingin kamu kejar.
Jadi, beban kerja dan ekspektasimu akan lebih masuk akal. Pertimbangkan selalu bahwa apa yang selama ini kamu kerjakan harus sepadan dengan apa yang kamu dapatkan.
Ketahuilah asal bisa mengatur waktu, istirahat tidak selalu akan membuat pekerjaan bertambah banyak.
Baca juga: Jeda Saat Bekerja Bukan Tanda Malas
2. Jika tidak bekerja, karir saya akan hancur