Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/06/2018, 06:43 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Memberikan uang kepada keponakan, sepupu yang lebih kecil atau anak-anak, menjadi tradisi saat Lebaran.

Agar menarik, seringkali "angpau" Lebaran itu dimasukkan ke dalam amplop.

Kini, pilihan amplop uang Lebaran semakin variatif, lho. Beragam kreasi bisa kita temukan di media sosial Instagram, dari sejumlah toko online yang menjualnya.

Ada amplop dengan desain dan warna-warni yang menarik, ada pula kreasi amplop yang terbuat dari kain flanel dengan beragam bentuk.

Seperti apa prospek bisnis amplop Lebaran pada tahun ini?

Kreasi amplop LebaranInstagram @kodekado Kreasi amplop Lebaran
Shintya Rahman, produsen amplop Lebaran kekinian @kodekado, mengatakan, pada tahun ini, penjualan amplopnya meningkat jika dibandingkan dua tahun lalu saat ia baru memulai usahanya. 

Shintya pertama kali memproduksi amplop lebaran pada Juni 2016 dan menerima pesanan jika konsumen menginginkan desain tertentu.

Baca juga: Belanja Online Saat Libur Lebaran, Perhatikan Tipsnya

“Awalnya sekitar Juni 2016, 2 minggu sebelum Lebaran (mulai jual amplop). Karena mepet, jadi hasilnya pun belum optimal. 2016 itu pesanan masuk baru sekitar 60 pak (1 pak isi 12 amplop),” kata Shintya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/6/2018).

Dari pengalaman ini, pada Lebaran 2017, ia melakukan evaluasi dan perbaikan desain. Hasilnya, penjualan meningkat menjadi 300 pak.

Dan, pada tahun ini, ia telah menjual lebih dari 630 pak. Satu pak dijual Shintya dengan harga Rp 20.000.

“Tahun ini sudah produksi sampai 6 kali. Awalnya 300, terus nambah, nambah sampai total 633 pak sudah kita produksi,” kata Shintya.

Baca juga: Batasi Makanan Berlemak Saat Lebaran Dengan 5 Cara Ini

Amplop yang dibuat Shintya dari bahan art paper dengan ukuran amplop 7x8 cm, dengan desain menggunakan teknik digital.

Semua stok sudah dipersiapkan sejak 6 bulan sebelum Lebaran.

Amplop produksinya tidak hanya memiliki tema yang menarik, tetapi juga berisikan pesan-pesan tertentu, misalnya ‘Jangan kalap makan ya’.

Produksi dilakukan di Purwokerto dan dijual secara online. Produk amplop kreasi Shintya sudah dikirim ke berbagai daerah di dalam dan luar Pulau Jawa, seperti Balikpapan dan Bandar Lampung.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com