Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Anne Avantie Tak Permasalahkan Maraknya Batik Printing

Kompas.com - 26/06/2018, 16:32 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Desainer kondang Anne Avantie tak mempermasalahkan maraknya produk batik printing di pasaran.

Ia memahami jika produk batik printing melukai sebagian pengrajin batik tulis. Namun, ia juga melihat bahwa ada banyak pekerja di balik produk-produk batik printing tersebut.

Tak hanya untuk batik printing, pandangan yang sama juga diberikannya untuk banyaknya industri yang mencontek motif-motif batik tertentu.

"Tukang printing juga manusia. Kalau printingnya tutup berapa banyak orang yang enggak bisa makan. Orang yang punya uang hanya bisa jual printing, ya biarlah. Tapi hati saya tetap nasionalis," kata Anne.

Batik printing adalah kain motif batik, tapi tidak dibuat dengan cara membatik alias menutupi kain dengan lilin batik (malam), melainkan menggunakan mesin cetak.

Itu sebabnya batik printing terlihat tanpa cacat dan harganya jauh lebih murah karena tinggal cetak.

Hal itu disampaikan Anne dalam sambutan pembukaan Pasar Tiban Anne Vantie di Grand Atrium Mall Kota Kasablanka, Selasa (26/6/2018). Pasar Tiban rencananya akan digelar di Mall Kokas hingga 1 Juli 2018.

Desainer kondang Anne Avantie dalam pembukaan Pasar Tiban di Mall Kota Kasablanka, Selasa (26/6/2018).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Desainer kondang Anne Avantie dalam pembukaan Pasar Tiban di Mall Kota Kasablanka, Selasa (26/6/2018).
Anne menyampaikan alasan mengapa dirinya tak pernah bergabung dengan asosiasi batik manapun. Hal itu karena dirinya mengedepankan cara pikir ke arah manusianya. Para manusia yang terlibat dalam industri batik itu sendiri.

Baca juga: Batik Apakah yang Anda Kenakan Hari Ini?

Menurutnya, inti usaha adalah bagaimana perusahaan mampu mensejahterakan pekerjanya dan memberikan kehidupan yang layak.

Banyaknya tindakan mencontek motif batik menurutnya adalah bagian dari perkembangan budaya yang mau tidak mau sulit untuk dihentikan.

Sejumlah batik yang dijual pada gelaran Pasar Tiban, milik desainer kondang Anne Avantie. Acara yang diadakan selama 26 Juni-1 Juli 2018 tersebut menjual batik karya Anne Avantie dengan beragam harga.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Sejumlah batik yang dijual pada gelaran Pasar Tiban, milik desainer kondang Anne Avantie. Acara yang diadakan selama 26 Juni-1 Juli 2018 tersebut menjual batik karya Anne Avantie dengan beragam harga.
Kondisi tersebut sudah lama dirasakannya sejak zaman para pendahulunya. Terlebih, kata Anne, Indonesia adalah negeri yang berkembang karena punya kemampuan kloning yang luar biasa.

"Jadi batik harus dilihat dari beberapa sudut pandang. Sudut pandang bisnis, industri kreatif, dan yo wis merem (sudahlah tutup mata). Yang penting semua jalan," kata dia.

Baca juga: Barli Asmara Ungkap Problem Olah Batik Daerah untuk Koleksi Busana

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com