Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2018, 15:00 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pijat bayi diketahui memiliki banyak manfaat bagi bayi. Apalagi jika langsung dilakukan oleh sang bunda.

Namun, apakah pijat bayi boleh dilakukan pada bayi prematur?

Spesialis anak Dr. Bernie Endiarini Medise, Sp. A(K), MPH menjelaskan, sebelum melakukan pijat kepada bayi prematur, sebaiknya orangtua berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

"Bayi prematur lahir di bawah sembilan bulan dan berat biasanya di bawah 2.500 gram, misalnya 1500gram. Itu enggak boleh."

"Tanyakan dulu ke dokter atau tenaga kesehatan apakah boleh dilakukan pijat bayi," kata Bernie.

Baca juga: Bunda, Pijatlah Bayimu Sendiri dan Rasakan Manfaatnya...

Bernie mengungkapkan itu seusai peluncuran 'Gerakan Pijat Bayi Nasional' oleh Johnson's di Aston Kuningan Suites, Jakarta Selatan, Rabu (4/7/2018) kemarin.

Dia menegaskan, pijat bayi yang disosialisasikan oleh Kementerian Kesehatan diperuntukkan bagi bayi yang lahir normal dan sedang dalam keadaan sehat.

Bernie menambahkan, kondisi bayi prematur sangat rentan. 

"Bayi normal neonatus saja rentan, apalagi yang prematur," kata dia.

Bayi selama berada di rahim ibu terbiasa dengan suasana nyaman, hangat, serta dekat dengan jantung ibu.

Namun, kondisi berbeda dialaminya ketika keluar dari rahim ibu karena tidak lagi dilindungi air ketuban.

Sehingga, bayi perlu dirawat ekstra hati-hati pada fase ini.

Pada bayi prematur, bayi harus dipastikan sudah dalam kondisi stabil terlebih dahulu baru boleh dipijat.

Baca juga: Apa Saja Persiapan untuk Memulai Pijat Bayi

"Dia organ tubuhnya belum tumbuh kembang dengan semestinya. Sehingga dia mudah tidak stabil, mudah sakit, kudah terinfeksi, dan lainnya," ujar Bernie.

Hal kedua adalah kanguru mother care. Dikutip dari situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kanguru mother care merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah atau lahiran prematur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com