Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Buru-buru Bertunangan, Pertimbangkan Dulu Saran Ini...

Kompas.com - 05/07/2018, 16:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber InStyle

KOMPAS.com - Bagi banyak orang, pertunangan menjadi momen awal untuk mempersiapkan diri lebih matang menjelang pernikahan.

Namun, berapa lama biasanya sejoli harus berkercan sebelum memutuskan untuk memasang cincin pertunangan?

Terkadang ada beberpa pasangan yang tak butuh waktu lama untuk berkencan sebelum memutuskan untuk bertunangan.

Tapi, tak jarang pula pasangan butuh waktu bertahun-tahun untuk menyakinkan diri masing-masing sebelum melangkah ke jenjang yang lebih serius.

Dilansir dari laman InStyle, Terry Orbuch, profesor dari Oakland University, AS, telah memaparkan beberapa pendapatnya terkait isu ini.

Menurut Orbuch, terlalu cepat memutuskan bertunangan bisa menjadi tanda bahaya dalam sebuah hubungan.

Baca juga: Tirulah Ed Sheeran, Lelaki Pun Perlu Pakai Cincin Tunangan

Misalnya, dalam contoh kasus hubungan pesohor Ariana Grande dan Pete Davidson.

Sejoli tersebut diketahui menjalin asmara pada bulan Mei tahun ini. Namun, belum genap satu bulan menjalin asmara, keduanya telah memutuskan untuk bertunangan.

Menurut Terry Orbuch, pasangan yang terlalu cepat melangkah ke jenjang yang lebih seirus ini belum saling mengenal satu sama lain dengan baik.

"Mereka dibutakan oleh hasrat, nafsu, dan kegembiraan ketika baru menjalin hubungan," paparnya.

Keduanya termotivasi untuk bertunangan karena hasrat dan gairah seksual di antara mereka.

Dan, nafsu hampir selalu menjadi obsesi untuk selalu bersama orang yang kita cintai sepanjang waktu.

"Kita memikirkan orang itu tanpa henti, dan kita tidak dapat melihat kehidupan tanpa mereka," tambahnya.

Pasangan yang terburu-buru bertunangan atau menikah, kata Terry Orbuch, harus mengajukan tiga pertanyaan kepada diri sendiri demi memastikan kesiapan diri.

Pertama, kita harus menanyakan apakah kita dan kekasih saling mempercayai. Kedua, tanyakanlah apakah kita mampu menangani stres dan konflik dengan baik bersama-sama.

Halaman:
Sumber InStyle
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com