JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar kaum wanita gemar memoles kuku dengan kuteks aneka warna.
Tahukah kamu, penggunaan kuteks yang mengandung bahan kimia menyimpan bahaya?
Penelitian yang dilakukan The Environmental Working Group dan Duke University menunjukkan, kuteks mengandung bahan kimia berbahaya yang disebut triphenyl phopshte atau TPHP.
TPHP biasa digunakan untuk membuat plastik dan untuk penghambat api dalam furnitur busa.
Dalam penelitian ini, peneliti menguji urin dari 26 wanita sebelum dan sesudah menggunakan kuteks.
Peneliti mencari Diphenyl Phosphate (DPHP), zat kimia yang dibuat oleh tubuh ketika memetabolisme TPHP.
Baca juga: Pria Ramai-ramai Warnai Kuku dengan Kuteks, Ada Apa?
Hasilnya, 2-6 jam setelah memoles kuteks, urin 24 dari 26 wanita ini mengandung DPHP yang lebih tinggi dibanding sebelum menggunakan kuteks.
TPHP dapat mengganggu hormon manusia.
Pada hewan, TPHP dapat mengganggu proses reproduksi dan perkembangan. Meski demikian, perusahaan kosmetik tetap menggunakannya karena zat tersebut membuat kuteks lebih fleksibel dan awet.
Hasil dari penelitian itu menunjukkan, wanita memiliki TPHP lebih tinggi dibanding pria karena kaum wanita banyak menggunakan produk berbahan kimia.
Baca juga: Benarkah Kuteks Berbahaya untuk Tubuh?
Penggunaan kuteks dapat memengaruhi paparan TPHP untuk jangka pendek. Sementara, penggunaan secara rutin dapat berpengaruh dalam jangka panjang.
Tips aman pakai kuteks
Namun, ada tips aman menggunakan kuteks. Berikut ini langkah-langkahnya: