Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai, Gejala Dehidrasi dan Ancaman Penyakit yang Menyertainya

Kompas.com - 09/07/2018, 13:15 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mungkin kamu sering menemukan indikator warna urin yang tertempel di balik pintu-pintu toilet atau di dekat urinoir.

Indikator tersebut digunakan untuk mengecek status hidrasi seseorang, apakah sudah cukup atau mengalami dehidrasi.

Dehidrasi tidak sesederhana yang kita kira.

Dehidrasi ringan mungkin hanya memberikan beberapa dampak kecil, seperti mulut kering dan kurangnya konsentrasi.

Namun, dampak jangka panjang dehidrasi bisa menyebabkan penyakit serius.

"Dehidrasi yaitu defisit cairan tubuh diikuti gangguan elektrolit karena tubuh mengandung banyak mineral yang harus dipenuhi."

Demikian kata Pakar Gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Diana Sunardi, M.Gizi, SpGK di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga: 7 Cara Menyiasati Agar Tak Dehidrasi Saat Puasa

Dampak dehidrasi ringan, di antaranya mulut kering, urin yang keluar sedikit, mudah cemas dan tegang, daya ingat visual menurun sesaat, mudah mengantuk, hingga konsentrasi menurun.

Diana kemudian mengapresiasi semakin banyaknya sekolah dasar yang menyediakan galon air di kelas, serta membiarkan murid mengambil minum di tengah pelajaran.

Indonesia, menurut dia adalah negara dengan cuaca yang sangat panas dan lembab, sehingga tubuh membutuhkan air lebih sering agar tak mengalami dehidrasi.

"Karena memang konsentrasi terganggu kalau kekurangan cairan daya ingat visual juga sekilas menurun," tutur dia.

Diana menambahkan, dampak jangka panjang seseorang yang dehidrasi adalah mengalami penyakit serius. Di antaranya batu ginjal dan infeksi saluran kemih.

"Infeksi saluran kemih. Ini penyakitnya para wanita. Sering infeksi saluran kemih padahal hanya karena kurang minum," kata Diana.

Ia pun memaparkan rata-rata kebutuhan air untuk setiap kategori. Misalnya, untuk perempuan 1,6 liter per hari dan laki-laki  dua liter per hari.

Sementara orang usia lanjut ( 65 tahun ke atas) membutuhkan asupan air rata-rata 1,5 liter per hari dan anak usia 4-12 tahun 1,6 liter per hari.

Baca juga: Tanda Dehidrasi Tak Cuma Haus

Adapun bagi ibu hamil dan menyusui, kebutuhan air sedikit lebih banyak. Ibu hamil perlu menambah sekitar 300ml atau segelas air.

Sedangkan ibu menyusui memerlukan tambahan sekitar 700ml atau tiga gelas air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com