Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2018, 17:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Menjadi gemuk bukan selalu berarti tidak sehat. Para peneliti di Universitas York, Toronto, menemukan, kegemukan saja tidak meningkatkan risiko kematian.

Kecuali jika orang gemuk itu punya faktor risiko metabolik lain, seperti gula darah atau tingkat kolesterol jahat yang tinggi.

“Ini sangat berbeda dengan kebanyakan literatur,” Jennifer Kuk, seorang profesor kinesiologi di Universitas York, menulis dalam keterangan pers seperti dilansir dari laman New York Post.

Sebelumnya kebanyakan studi mendefinisikan obesitas “sehat” adalah mereka yang punya satu faktor risiko metabolik yang merupakan masalah. Hal ini karena kondisi gula darah tinggi dan kolesterol jahat meningkatkan risiko kematian bagi siapa saja, kurus atau gemuk. 

“Ini alasan mengapa sebagian besar penelitian melaporkan obesitas 'sehat' masih terkait dengan risiko kematian yang lebih tinggi,” katanya.

Dalam penelitian ini, tim peneliti mengamati data dari 54.089 pria dan wanita dari lima penelitian besar, dan membagi mereka menjadi dua kelompok: mereka yang mengalami obesitas dan tidak memiliki faktor risiko metabolik, serta mereka yang mengalami obesitas dan memiliki masalah metabolisme seperti gula darah tinggi, hipertensi, atau kolesterol.

Peneliti kemudian melihat berapa banyak orang dalam setiap kelompok meninggal, dan membandingkan jumlah mereka dengan tingkat kematian untuk orang dengan berat badan rata-rata yang tidak memiliki faktor risiko metabolik.

“Kami menemukan, orang dengan berat badan normal tanpa faktor risiko metabolik lainnya faktor risiko kematiannya setara dengan orang obesitas dan tidak ada faktor risiko lain,” kata Kuk.

Menurut temuan mereka, “individu dengan obesitas yang sehat secara metabolik sebenarnya tidak berada pada tingkat kematian yang tinggi.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com