Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kualitas Bunga Segar Setelah Disemprot Warna?

Kompas.com - 16/07/2018, 10:16 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pewarnaan bunga potong seringkali dilakukan untuk mendapatkan warna unik yang diinginkan. Misalnya saja mawar berwarna biru yang di alam tidak mungkin ditemukan.

Ketua Umum Ikatan Perangkai Bunga Indonesia (IPBI), Lucia Raras P menjelaskan, pewarnaan bunga saat ini menjadi hal yang umum untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

"Terkadang, pelanggan menginginkan warna-warna tertentu, padahal musim di Indonesia tak sekaya di negara empat musim. Sehingga bunga dengan warna-warna tertentu sulit ditemukan di tanah air," katanya.

Raras menambahkan, pewarnaan bunga bisa dilakukan dnegan melakukan semport cat.

Meski begitu, dampak penggunaan bahan kimia berpotensi buruk bagi bunga. Selain tidak alami, penggunaan semprotan warna juga membuat bunga tersebut lebih tidak bertahan lama.

"Sama seperti makeup yang mengandung bahan tertentu tiba-tiba kulit langsung putih, tapi kan tidak akan bertahan lama," tuturnya.

Namun, hal itu kembali lagi pada si pelanggan. Jika pelanggan tidak komplain dan tak mempermasalahkan hasilnya, maka hal itu sah saja. Apalagi jika pewarnaan tersebut memang keinginan dari pelanggan.

Hanya saja, Raras mengingatkan agar bunga harus selalu dalam keadaan terawat dengan baik dan segar.

"Yang penting di bagian bawahnya dirawat atau ditancapkan ke ambalan bunga atau floral foam yang benar sehingga cukup air," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com