Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Main Ponsel Jadi Penyebab Besar Kecelakaan Berkendara

Kompas.com - 16/07/2018, 16:30 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Banyak orang yang masih belum memahami bahanya bermain ponsel ketika berkendara.

Riset yang dilakukan Sunshine State Australia menemukan banyak orang menganggap bermain ponsel ketika berkendara bukanlah hal berbahaya.

Di Australia, misalnya, 22 persen angka kecelakaan mobil terjadi karena pengendara menggunakan telepon seluler ketika berkendara.

Bahkan, 77 persen kecelakaan truk juga diakibatkan oleh hal yang sama.

Kompas.com pun pernah memberitakan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Bappenas Bambang Brodjonegoro, mengatakan Indonesia masih jauh dari ukuran negara maju.

Hal ini disebabkan karena angka kecelakaan lalulintas di Indonesia masih sangat tinggi.

Baca juga: Indonesia Belum Masuk Negara Maju karena Jumlah Kecelakaan

Kemampuan masyarakat suatu negara menjaga keselamatan lalulintas merupakan salah satu indikator apakah sebuah negara layak disebut maju atau tidak.

Risiko kecelakaan yang sebenarnya tergantung pada performa dan tuntutan mental serta fisik pengemudi.

Laman D'Marge, menyebutkan, menerima telepon dapat meningkatkan risiko kecelakaan sebesar 2,2 kali.

Sementara itu, mengirim pesan singkat meningkatkan risiko kecelakaan sebesar 6,1 kali.

Berdasarkan riset, peneliti menemukan pengemudi wanita menjadi orang yang sering menggunakan ponsel saat berkendara.

Peneliti juga menyimpulkan perempuan lebih sering menggunakan ponsel ketika berkendara daripada lelaki.

Baca juga: Berkendara Pakai Sandal Jepit Lebih Bahaya daripada Pakai High Heels

Selain itu, pengemudi yang berpengalaman, berdasarkan riset, jarang menggunakan ponsel ketika berkendara.

Untuk mengatasi hal ini secara efektif, berdasarkan riset, diperlukan adanya syarat-syarat berkendara untuk mengatur hal ini, dan penegakan aturan hukum yang ketat.

Hal ini dalam mendukung program kepolisian untuk memerangi angka kecelakaan lalu lintas yang tinggi.

"Pengemudi tidak pandai mengidentifikasi kapan waktu yan tepat menggunakan ponsel," kata Oviedo-Trespalacios, selaku periset.

Riset ini memang dilakukan di Australia dengan 447 pengemudi dari Queenslad timur sebagai subjek riset.

Namun, hasil riset ini bisa menjadi pelajaran bagi semua penduduk di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com