Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriteria yang Diinginkan HRD dari Kandidat Milenial

Kompas.com - 18/07/2018, 21:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Generasi milenial (generasi Y) saat ini mendominasi dunia kerja. Generasi ini sering mendapat penilaian negatif dari generasi X, misalnya saja kurang motivasi, kutu loncat, atau pun kurang tahan banting di kantor.

Terlepas dari anggapan miring soal milenial, sebenarnya apa yang diinginkan HRD (human resources development) dari generasi Y tersebut?

Pemerhati generasi milenial Yoris Sebastian mengungkapkan, HRD menginginkan generasi milenial yang siap kerja.

Dia bercerita pernah mendengar sendiri seorang praktisi HRD diminta memilih seseorang untuk posisi dan gaji yang sama namun dari kandidat dengan latar belakang berbeda.

Satu kandidat berlatar belakang S1 ditambah pengalaman dua tahun bekerja, kandidat lain lulusan S2, namun belum pernah mencicipi pekerjaan.

Ternyata pilihannya adalah kandidat berlatar pendidikan S1 namun memiliki pengalaman kerja.

Baca juga: Gagal Diterima Kerja karena Tes Kesehatan? Simak Tipsnya...

Yoris menjelaskan, bukan berarti pendidikan tidak dihargai. Meski tidak punya pengalaman kerja, namun lulusan S2 juga tetap bisa membekali diri agar punya nilai tambah bagi perusahaan. Misalnya saja dengan memperbanyak magang. Hal ini juga berlaku untuk mereka yang baru lulus dari strata satu.

"Karena HRD akan melihat kandidat ini teori doang atau bisa kerja," katanya dalam acara talkshow yang digelar oleh Shopee, di Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Sejalan dengan itu, perusahaan juga ingin kandidat milenial yang memiliki keinginan untuk terus belajar, cepat menangkap hal baru, hingga mampu berjejaring.

Hal itu bisa dicapai dengan aktif mengikuti komunitas, mengetahui tren dan memelajari hal-hal lain yang bisa mendukung kinerja.

"Kita (HRD) senang dengan orang yang self learner-nya tinggi. Mereka akan memilih kandidat yang memiliki kemampuan baca (belajar) sesuatu yang akan berguna di kantor," ujar Yoris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com