Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/07/2018, 06:06 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Beberapa mitos menyebutkan bahwa bayi tersenyum saat tidur karena sedang diajak main atau bercanda dengan makhluk halus. Tak jarang hal ini membuat orang tua takut dan cemas.

Jika ini terjadi juga pada si kecil, Anda tak perlu cemas. Tersenyum saat tidur itu wajar kok, bahkan ada penjelasan ilmiahnya. Lantas, mengapa si kecil sering tersenyum saat terlelap?

Sebenarnya, beberapa minggu awal setelah persalinan, senyum yang dimiliki bayi muncul bukan karena mereka merespon sesuatu atau sedang merasa senang. Hal ini adalah reflek alami yang dimiliki setiap bayi.

Ya, kondisi ini disebut dengan neonatal smiling, yaitu ketika bayi baru lahir spontan tersenyum, bukan karena apapun. Reflek senyum ini sudah dimiliki setiap bayi sejak mereka di dalam rahim yang berasal dari rangsangan bagian subkortikal otak.

Baca juga: Calon Ayah, Sering-Seringlah Ajak Bayi Bicara sejak Dalam Kandungan

Nah, senyum ini juga spontan terjadi ketika si kecil sedang terlelap dalam tidurnya. Apalagi, jika bayi sedang mengalami tahapan tidur REM. Pada tahap ini, bayi akan tertidur pulas dan kegiatan rangsangan otak akan meningkat, termasuk pada bagian subkortikal.

Maka itu, kita akan sering melihat bayi tersenyum saat tidur ketika awal-awal minggu kelahirannya. Namun seiring bertambahnya usia, respon senyum ini akan berkurang.

Senyum bayi juga menunjukkan perkembangan emosinya

Jika bayi sudah memasuki usia 2 bulan, maka senyum yang dimilikinya tidak lagi spontan yang berasal dari rangsangan otak. Bayi akan mulai tersenyum akibat merespon berbagai hal yang ia lihat, tentu saja senyum tersebut hasil dari respon emosionalnya.

Pada usia ini, otak bayi berkembang, pengelihatannya mulai membaik, dan mulai mengenali wajah orang di sekitarnya. Bayi juga akan menanggapi rangsangan suara yang muncul, seperti suara ibu, ayah, atau mainannya. Tanggapan yang diberikan bayi ini adalah dengan senyuman.

Baca juga: Memahami Berapa Lama Bayi yang Baru Lahir Harus Tidur

Seiring meningkatnya kemampuan bayi merespon rangsangan dari lingkungannya, rangsangan bagian subkortikal otak mulai berkurang. Semakin besar usianya, kita juga akan semakin jarang melihat ia tersenyum saat tidur.

Saat bayi memasuki usia 5-6 bulan mereka memiliki berbagai bentuk senyuman hingga tertawa serta menunjukan emosinya, yaitu bahagia, senang, dan ketertarikan akan sesuatu hal.

Selanjutnya memasuki usia 7-8 bulan bayi semakin aktif berinteraksi, bukan hanya memberikan respon berupa senyuman, bayi mulai banyak memberikan respon audio dengan mengeluarkan suara kecilnya sambil tersenyum.

Senyum adalah salah satu tanda dari perkembangan si kecil. Bayi yang tersenyum menandakan bahwa ia sudah mengalami perkembangan emosional dan mampu melihat secara jelas lingkungan sekitarnya.

Maka itu, jika si kecil sudah berusia di atas dua bulan tapi tak kunjung menunjukkan senyumnya, Anda mungkin perlu curiga. Mungkin saja hal ini menandakan adanya gangguan pada perkembangan si kecil.

Untuk mengetahui kondisinya secara pasti, konsultasikan hal ini pada dokter anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com