Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja 4 Hari Seminggu, Produktivitas Karyawan Meningkat

Kompas.com - 24/07/2018, 18:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat akhir pekan menjelang, semangat kerja para karyawan umumnya mulai menurun.

Bayangan akan hari libur yang indah mulai menghantui otak, dan membuat kinerja menurun.

Alhasil, karyawan justru seringkali terlambat pulang kantor, karena terpaksa menuntaskan pekerjaan yang tertunda hingga penghujung hari kerja.

Sebenarnya, kondisi ini wajar terjadi, dan telah dibuktikan secara ilmiah oleh periset dari Selandia Baru.

Berdasarkan riset tersebut, disimpulkan, hari keempat di minggu kerja, yakni Kamis, adalah waktu yang paling produktif dalam pekerjaan.

Ini adalah fakta yang masuk akal. Mengingat -lazimnya,  energi yang telah berkurang pada hari Jumat, dikombinasikan dengan tubuh yang telah "mengantisipasi" libur akhir pekan.

Baca juga: Normalkah Hilang Motivasi Kerja Setelah Liburan Panjang?

Elite Daily melansir artikel yang menyebut, jika ada kebijakan empat hari kerja dalam seminggu, maka karyawan akan lebih produktif.

Untuk membuktikan kesimpulan ini, periset meminta karyawan di sebuah perusahaan real estate, Pepertual Guardian, menerapkan pola empat hari kerja dalam seminggu.

CNN melaporkan, karyawan tersebut mendapatkan gaji yang sama dengan standar lima hari kerja, meski hanya bekerja selama empat hari.

Menurut Andrew Barnes, selaku CEO perusahaan itu, para karyawan menanggapi positif ekperimen ini.

"Saya sangat senang karyawan saya merespon positif hal ini," paparnya.

Ia melihat selama eksperimen tersebut, karyawan memiliki motovasi, semangat, dan loyalitas tinggi dalam pekerjaannya.

Baca juga: 4 Kiat Menemukan Busana Kerja yang Tepat saat Cuaca Panas

"Statistik menunjukkan staf saya sangat bangga dengan perusahaan tempat mereka bekerja, karena memberi mereka waktu kerja yang tak banyak," tambahnya.

Berdasarkan hasil riset tahun 2017, hanya 54 persen karyawan yang mampu mempertahankan keseimbangan kehidupan kerja yang sehat.

Namun, setelah dua bulan sistem kerja empat hari dipraktikkan, statistik tersebut meroket menjadi 78 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com