Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Faktor Risiko Utama Penyakit Jantung di Indonesia…

Kompas.com - 28/07/2018, 08:01 WIB
Alek Kurniawan,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Bagi Anda yang memiliki kebiasaan merokok, nampaknya harus segera mengganti kebiasaan tersebut bila Anda tidak ingin terserang penyakit jantung (kardiovaskular).

“Dalam beberapa tahun terakhir, rokok menjadi faktor risiko terbesar penyakit kardiovaskular, terutama pada laki-laki,” ungkap Siska Suridanda Danny, SpJP (K) dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia dan Yayasan Jantung Indonesia pada Workshop Visualisasi Data, Kamis (26/7/2018), di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta.

Sebuah jurnal yang diterbitkan National Center for Biotechnology Information (ncbi.nlm.nih.gov) pada 2016 menunjukkan, perokok laki-laki memiliki faktor risiko mencapai 64,9 persen terkena penyakit kardiovaskular.

“Sementara itu, perokok wanita hanya memiliki 2,1 persen kemungkinan terkena penyakit ini,” ujar Dokter Siska.

Infografis tentang penyakit jantung dan stroke yang dibuat oleh Alek Kurniawan (Kompas.com), Maria Megawati (Rumah Sakit Medistra) dan Mochamad Ade Maulidin (Majalah Indonesian Hospital) pada Workshop Visualisasi Data, Kamis (26/7/2018), di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta.KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Infografis tentang penyakit jantung dan stroke yang dibuat oleh Alek Kurniawan (Kompas.com), Maria Megawati (Rumah Sakit Medistra) dan Mochamad Ade Maulidin (Majalah Indonesian Hospital) pada Workshop Visualisasi Data, Kamis (26/7/2018), di Hotel Santika Premiere Slipi, Jakarta.
Walaupun begitu, penyakit kardiovaskular tidak hanya diakibatkan oleh rokok saja. Banyak faktor risiko lainnya yang juga memiliki peran penting dalam penyebaran penyakit kardiovaskular.

Selain rokok, makanan berkolesterol tinggi juga menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular.

“Data jurnal tersebut menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi, 39,6 persen di antaranya bisa terkena penyakit jantung. Sementara untuk laki-laki mencapai 30 persen,” jelas Dokter Siska lagi.

Tak hanya rokok dan makanan berkolesterol tinggi saja, ternyata orang yang memiliki berat badan di atas batas normal mempunyai risiko lebih besar daripada orang yang memiliki berat badan normal.

“Persentasenya mencapai 19,6 persen bagi laki-laki dan 32,9 persen wanita yang memiliki berat badan lebih dalam risiko terkena penyakit jantung,” tambahnya.

Faktor risiko lainnya, yakni hipertensi tekanan darah yang menyumbangkan masing-masing 28,8 persen kemungkinan terkena penyakit jantung.

Dalam hal ini, Dokter Siska yang juga aktif dalam program pengendalian penyebaran penyakit kardiovaskular menyarankan untuk menghindari faktor risiko tersebut.

Di samping itu ia juga menyarankan untuk rajin berolahraga setiap harinya, minimal 30 menit per hari.

Selain berolahraga, perbanyak juga konsumsi makanan dengan nutrisi berimbang, tinggi serat, dan rendah lemak. Jangan lupa pula untuk meminum air putih minimal delapan gelas atau dua liter per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com