Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/08/2018, 19:17 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat pada umumnya mengidentikkan serangan jantung sebagai penyakit mengerikan yang bisa datang tiba-tiba. Padahal, serangan jantung sebetulnya bisa dideteksi lebih dini.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Damay mencontohkan kasus ketika seseorang yang sedang berolahraga tiba-tiba meninggal karena serangan jantung.

Hal itu menurutnya bisa juga bukan merupakan serangan jantung, namun penyakit jantung bawaan yang belum terdeteksi.

"Ketika ada anak muda meninggal karena sakit jantung, belum tentu karena serangan jantung. Mungkin karena penyakit jantung bawaan yang dia tidak tahu sebelumnya," ujar Vito dalam talkshow yang digelar Yayasan Jantung Indonesia di The Ritz-Carlton Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Ia menambahkan, olahraga justru bisa membantu mencegah serangan jantung sehingga bukan penyebab serangan jantung itu sendiri.

Baca juga: Waspadai Enam Gejala Awal Serangan Jantung

Selain melakukan deteksi dini kita juga perlu menyeimbangkan pola makan dan olahraga yang teratur untuk menjaga kesehatan jantung.

Menurut Asosiasi Jantung Amerika, seseorang seharusnya sudah pernah melakukan tes kesehatan lengkap setidaknya pada usia 20 tahun.

Standar ini diperuntukkan bagi orang sehat yang tidak mengidap penyakit tertentu.

Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan normal, pengecekan kondisi kesehatan berikutnya bisa dilakukan setiap lima tahun. Namun, seringkali banyak yang baru menyadari pentingnya cek kesehatan ketika menginjak usia 40 tahun ke atas.

Vito mengingatkan agar pengecekan kondisi kesehatan juga dilakukan secara lengkap.

Masalah jantung seperti gangguan irama jantung sebetulnya bisa diketahui sejak awal. Mungkin saja tubuh kita sebetulnya sudah membutuhkan obat namun kita tak mengetahuinya.

"Dan itu berlangsung lama sampai menjadi complicated kemudian terjadi tiba-tiba. Itu enggak tiba-tiba. Kitanya saja yang tidak tahu," kata Vito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com