Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/08/2018, 18:43 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Citra Sasmita melihat semakin banyak seniman muda di daerah tempat tinggalnya yang bingung dan membutuhkan alternatif ruang untuk berkarya.

Seniman muda asal Bali ini bercerita, di daerah asalnya galeri seni mulai menyusut.

Di Bali, kata Citra, penjualan karya seni tergolong tinggi. Namun, daerah tersebut dianggap belum cukup membentuk sebuah identitas untuk diangkat oleh seorang seniman.

Masalah ini, mungkin tak hanya dialami oleh Citra di Bali, melainkan juga di beberapa daerah di Indonesia.

Padahal, dengan semakin luasnya media digital, pemasaran karya bisa semakin luas. Informasi mengenai pameran seni pun bisa semakin luas tersebar.

Sehingga, seniman muda tak perlu lagi khawatir untuk mulai memperluas jangkauan karyanya.

Baca juga: Jangan Lewatkan, Pameran Seni Art Jakarta

"Sekarang sudah sangat cair. Akses media sosial sudah sampai pelosok."

"Untuk sebuah pameran saja mereka bisa lihat melalui berita, media sosial," kata Citra saat ditemui di Art Jakarta di Ballroom The Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta, Sabtu (4/8/2018).

Pemenang kategori profesional UOB Painting of The Year 2017 itu menambahkan, ruang diskusi seharusnya semakin terbuka luas di antara para seniman muda.

Sebab, hal itu penting untuk membangun passion seni seseorang, dan membangkitkan semangat.

"Membentuk diskusi, ada keberlangsungannya, itu susah," kata dia.

Selain itu, sangat penting bagi seorang seniman memiliki identitas khas yang tercermin pada setiap karyanya. Produktivitas menciptakan karya juga dinilai sangat penting.

Jika sudah memiliki modal karya yang baik, maka pameran seni adalah hal mudah. Terlebih di beberapa kota, seperti Yogyakarta atau Jakarta, ruang pameran sangat terbuka.

"Modalnya kan proposal yang baik untuk sebuah ruang, gagasan yang baik, karya yang baik, maka kita bisa present di sana," tutur seniman otodidak tersebut.

Baca juga: Sebelum ke Pameran Seni, Pahami Dulu Etikanya

Hal lainnya adalah melihat peluang berkarya lewat kompetisi. Lewat kompetisi seorang seniman tak hanya bisa mempromosikan karya tapi juga memperluas jaringannya ke negara lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com