Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren, Anak Muda Kreatif Ini Ubah Sneakers Jadi “Topeng”

Kompas.com - 05/08/2018, 09:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia tak kekurangan orang-orang kreatif. Setelah beberapa bulan belakangan tren sneakers custom, kini muncul topeng sneaker (sneakers maskgas mask) yang dibuat dari bahan baku sneakers

Di luar negeri, para pelaku kreatif seperti ini antara lain Zhijun Wang dari ZJ Design dan Gary Lockwood dari Freehand Profit.

Masing-masing memiliki kekhasan, seperti Wang yang lebih ke topeng separuh wajah dengan tambahan filter, sedangkan Lockwood lebih pada full-face/head mask.

Di Indonesia sendiri, baru satu orang yang serius menggarap proses kreatif ini, yakni Eternity Max, brand apparel besutan Tommy Tanuwijaya.

Kepada Kompas.com, Tommy mengakui bahwa dia satu-satunya pelaku kreatif sneakers mask di Indonesia. Tommy mencoba menggabungkan kedua konsep tersebut—half mask dan full-face/head mask.

Ketertarikan pria 21 tahun ini dengan sneakers mask dimulaisejak duduk di bangku kelas 3 SMP. Tommy yang memang suka gambar dan desain mulai belajar secara otodidak untuk membuat sneakers mask.

Pengetahuan Tommy soal konsep 3D (dimensi) diakui membuat dia lebih mudah merealisasikan desain ke dalam bentuk fisik.

“Saya belajar secara otodidak. Saya tidak belajar dari Youtube (atau media sejenis), tapi ngebayangin, lalu langsung bikin,” ungkap Tommy lewat sambungan telepon, Jumat (3/8/2018).

Tommy tak langsung terjun ke sneakers mask, melainkan masuk lewat label kaus Eternity Max. Sneakers mask dijadikan aksesoris semata untuk mendukung label promosi apparel tersebut.

Siapa sangka, alih-alih kaus yang tenar, justru sneakers mask garapan Tommy yang mencuri perhatian.

Sneakers pertama yang dikreasikan adalah Adidas Superstar. Percobaan pertama tidaklah mudah. Bahkan, menurut salah satu seorang tim kreatif NAH Project, desain sneakers mask awal bikinannya masih ‘kacau’. 

 

A post shared by E T R N M X (@eternitymax.id) on Jan 26, 2018 at 6:03pm PST

Beberapa hambatan yang ditemui Tommy cukup beragam, seperti kesulitan pembedahan sneakers hingga proses jahit.

Pada pembedahan, misalnya, beberapa sneakers, seperti Adidas cukup kuat, sehingga sulit untuk dipotong dan dipisah. Perlu ketelitian agar proses tersebut dapat dilalui tanpa merusak bahan.

Hambatan lain adalah menjahit. Ia mengakui sulit menemukan penjahit serta alat yang tepat. Terbukti, beberapa kali ia menyerahkan jahitan ke penjahit baju, namun hasilnya jauh dari keinginan.

“Akhirnya saya putuskan untuk belajar dan jahit sendiri, hasilnya pun cukup memuaskan,” kata Tommy. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com