Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/08/2018, 08:20 WIB
Nabilla Tashandra,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak sedikit orang yang menganggap bahwa penyakit jantung lebih mengancam usia dewasa. Padahal, penyakit jantung bawaan bisa saja mulai terlihat sejak usia dini bahkan ketika anak masih bayi.

Meskipun penyakit bawaan, namun tak berarti penyakit tersebut terlihat sejak usia bayi melainkan bisa saja sejak anak berusia lima tahun ke atas.

"Penyakit jantung bawaan itu artinya dari bayi sudah ada. Hanya saja, ketika semakin dewasa semakin berat. Biasanya kelihatan semakin usia tinggi," tutur Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di Heart Center Siloam Hospital Lippo Village, Vito Damay.

"Sebab, gejalanya akan semakin nyata. Kecuali kalau dari awal jantung bawaannya berat sekali. Itu sudah kelihatan," lanjutnya.

Karena bayi belum bisa mengeluh, maka orangtua hanya bisa melihat dari tanda-tanda fisik. Misalnya, bayi mudah lelah ketika menyusu dan sedikit-sedikit berhenti mengisap. Hal itu dikarenakan bayi tersebut merasa lelah dan dadanya sesak.

Selain itu, bayi juga akan lebih mudah berkeringat dan nafasnya memburu. Sebab, tubuh bayi terus beradaptasi dan bekerjakeras.

Sementara pada anak, Vito menyarankan orangtua agar lebih peka dengan kebiasaan-kebiasaan aneh yang ditunjukkan anak.

Misalnya, ketika bibir anak membiru, anak lebih senang berjongkok ketika beraktivitas, malas berolahraga dan mudah lelah. Padahal, mungkin penyebabnya bukan malas berolahraga melainkan merasa sesak.

"Ada penyakit jantung bawaan yang disebut tetralogi fallot. Itu penyakit bawaan yang biru. Harus diperhatikan kalau guru dan orang dewasa melihat ada keanehan pada anak," kata Vito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com